Pembobolan ATM di Kediri & Purwodadi, BRI: Jangan Pakai PIN Nomor Lahir
JAKARTA (TopNews) – Kasus pembobolan tabungan nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di Kediri, Purwodadi (Jateng) dan daerah lainnya didesak nasabah bank untuk segera diantisipasi. Sebab kejadian itu membuat panik nasabah yang mempunyai banyak simpanan di BRI, Bank Mandiri dan lainnya.
BRI jauh-jauh hari telah mengantisipasi supaya nasabahnya tidak jadi korban pembobolan rekening melalui skimming. Yaitu salah satunya membuat PIN tabungan dengan kode rumit danmenghindari kode PIN dengan angka hari kelahiran. Sebab hal itu mudah dipelajari dan kemudian dikopi oleh pelaku-pelaku kejahatan perbankan.
Direktur Bisnis Konsumer PT BRI Handayani mengatakan, masyarakat harus menggunakan PIN dengan angka yang tidak mudah diretas oleh orang lain. Sehingga tidak mudah diketahui pihak manapun.
"Jangan menggunan PIN dengan angka lahir dan nomor yang berjajar sama misalnya 111 atau 666. Harus benar-benar beda , rumit dan unik," kata Handayani di diskusi 'Multifinance Gathering 2018: Industri Sustainbility' di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Cara lainnya, nasabah harus sesering mungkin mengganti PIN. Dan tidak kalah pentingnya, bahwa nasabah yang menjadi korban skimming diminta segera menghubungi pihak bank. Termasuk jika terjadi kejanggalan ketika akan menarik uangnya melalui ATM.
"Nah jadi kadang-kadang sindikat penjahat ini juga memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi-inovasi. Bahkan inovasi itu mungkin lebih cepat dari pada perbankan itu sendiri," ujarnya. (syam/TN)
BRI jauh-jauh hari telah mengantisipasi supaya nasabahnya tidak jadi korban pembobolan rekening melalui skimming. Yaitu salah satunya membuat PIN tabungan dengan kode rumit danmenghindari kode PIN dengan angka hari kelahiran. Sebab hal itu mudah dipelajari dan kemudian dikopi oleh pelaku-pelaku kejahatan perbankan.
Direktur Bisnis Konsumer PT BRI Handayani mengatakan, masyarakat harus menggunakan PIN dengan angka yang tidak mudah diretas oleh orang lain. Sehingga tidak mudah diketahui pihak manapun.
"Jangan menggunan PIN dengan angka lahir dan nomor yang berjajar sama misalnya 111 atau 666. Harus benar-benar beda , rumit dan unik," kata Handayani di diskusi 'Multifinance Gathering 2018: Industri Sustainbility' di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Cara lainnya, nasabah harus sesering mungkin mengganti PIN. Dan tidak kalah pentingnya, bahwa nasabah yang menjadi korban skimming diminta segera menghubungi pihak bank. Termasuk jika terjadi kejanggalan ketika akan menarik uangnya melalui ATM.
"Nah jadi kadang-kadang sindikat penjahat ini juga memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi-inovasi. Bahkan inovasi itu mungkin lebih cepat dari pada perbankan itu sendiri," ujarnya. (syam/TN)
Pembobolan ATM di Kediri & Purwodadi, BRI: Jangan Pakai PIN Nomor Lahir
Reviewed by samsul huda
on
March 24, 2018
Rating:
Post a Comment