Skema Pengolahan Air Bersih PDAM
GROBOGAN (TopNews) – Ahli-ahli di bidang penanganan air bersih mengatakan, bahwa secara umum, skema pengolahan air bersih melewati 3 bagian penting dalam sistem pengolahannya. Yaitu Intake, Water Treatment Plant dan Reservoir.
Bangunan Intake merupakan bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Untuk PDAM Purwodadi, Grobogan, Jateng, sumber air untuk pengolahan air bersih diambil dari Waduk Kedungombo melalui Bendung Sidorejo di Desa Sidorejo, Kecamatan Geyer.
Bangunan intake ini terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan Water Treatment Plant (WTP).
‘’WTP disini bukan wajar tanpa pengecualian lho,’’ kata Ketua LSM Hizib Grobogan Syamsulhudha di Purwodadi, Selasa (13/3/2018).
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Bangunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
Koagulasi dari intake air dipompa ke bak koagulasi ini. Proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air bendung kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 - 90 detik.
Setelah dari unit koagulasi, air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing). Selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya.
Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid biasanya berupa lumpur akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Proses selanjutnya adalah filtrasi.
Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir. (syam/TN)
Bangunan Intake merupakan bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Untuk PDAM Purwodadi, Grobogan, Jateng, sumber air untuk pengolahan air bersih diambil dari Waduk Kedungombo melalui Bendung Sidorejo di Desa Sidorejo, Kecamatan Geyer.
Bangunan intake ini terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan Water Treatment Plant (WTP).
‘’WTP disini bukan wajar tanpa pengecualian lho,’’ kata Ketua LSM Hizib Grobogan Syamsulhudha di Purwodadi, Selasa (13/3/2018).
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Bangunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
Koagulasi dari intake air dipompa ke bak koagulasi ini. Proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air bendung kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 - 90 detik.
Setelah dari unit koagulasi, air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing). Selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya.
Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid biasanya berupa lumpur akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Proses selanjutnya adalah filtrasi.
Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir. (syam/TN)
Skema Pengolahan Air Bersih PDAM
Reviewed by samsul huda
on
March 13, 2018
Rating:
Post a Comment