Petani Tak Mampu Kendalikan, Tanaman Padi Siap Panen di Jambon Diserang Beluk
GROBOGAN (TopNews) – Petani di Desa Jambon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan (Jateng) dan sekitarnya mengaku, bahwa hasil panennya pada musim tanam (MT) I tahun ini nyaris gagal akibat diserang hama beluk. Atau istilah teknisnya disebut hama sundep atau penggerek batang.
‘’Dua minggu lagi setengah hektare tanaman padi milik saya siap dipanen. Namun tidak dapat menghasilkan untung maksimal karena 25-30 persennya terserang hama beluk,’’ kata Jaswadi, anggota Kelompok Tani Siti Lestari Desa Jambon di Purwodadi, Selasa (10/4/2018).
Ia mengatakan, hama itu sulit dikendalikan karena yang diserang adalah batangnya di bagian tengah. Itu sebabnya begitu terserang, tanaman padi tersebut langsung membusuk dan mengering.
Pihaknya mengaku sudah berusaha mengobati dengan obat kimia seperti turadan, regan, klorin dan lainnya. Namun tak berhasil. Akhirnya dia pasrah, dan membiarkan hama beluk itu, menyerang tanaman padinya.
‘’Kami sudah tak mampu lagi mengatasi karena yang diserang batang padinya dari bagian dalam. Jadi sulit diobati dengan cara apapun,’’ ujarnya.
Dikatakan, serangan hama beluk itu, tidak hanya terjadi di Desa Jambon saja. Tetapi tanaman padi di lahan-lahan tadah hujan di Getaksari, Pojok, Sembungharjo dan lainnya mulai terserang hama jenis itu.
Pihaknya berharap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan turun tangan menyelamatkan tanaman padi itu. Sebab petani sudah berusaha mengobati dengan bebagai jenis obat serangga dan ulat, namun tak berhasil. Sebab hama tersebut menyerang dari bagian dalam batang padi. Sehingga sulit dikendalikan.
Sebelumnya serangan yang sama terjadi di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug dan sekitarnya. Bahkan di desa itu tingkat serangannya lebih luas dibanding tanaman padi di Desa Jambon, Kecamatan Pulokulon. Karena satu bidang tanaman padi siap panen, hampir separonya mati diserang hama beluk. .
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto belum berhasil dihubungi. Namun diperoleh keterangan dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) menyebutkan, bahwa di musim seperti sekarang ini (menjelang akhir musim penghujan-red) rentan terhadap serangan hama sundep atau penggerek batang.
Menurut BPTP, serangan hama itu, tergolong sebagai serangan yang mematikan. Sebab sekali diserang, tanaman padi tersebut langsung mengering dan mati. Praktis mengakibatklan kehilangan hasil yang dirasakan petani cukup tinggi.
Caranya mengendalikannya tidak setelah terkena serangan. Tetapi sebelum diserang dengan cara melakukan pengamatan terhadap hama jenis itu melalui kelompok Bila serangannya sporadik (dadakan) dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida butiran (granular) berbahan aktif. Tidak kalah pentingnya dengan memperhatikan adanya ngengat pada lampu perangkap atau pertanaman. Yang perlu diperhatikan adalah aplikasi insektisida dilakukan empat hari setelah ditemukan ngengat. (syam/TN)
‘’Dua minggu lagi setengah hektare tanaman padi milik saya siap dipanen. Namun tidak dapat menghasilkan untung maksimal karena 25-30 persennya terserang hama beluk,’’ kata Jaswadi, anggota Kelompok Tani Siti Lestari Desa Jambon di Purwodadi, Selasa (10/4/2018).
Ia mengatakan, hama itu sulit dikendalikan karena yang diserang adalah batangnya di bagian tengah. Itu sebabnya begitu terserang, tanaman padi tersebut langsung membusuk dan mengering.
Pihaknya mengaku sudah berusaha mengobati dengan obat kimia seperti turadan, regan, klorin dan lainnya. Namun tak berhasil. Akhirnya dia pasrah, dan membiarkan hama beluk itu, menyerang tanaman padinya.
‘’Kami sudah tak mampu lagi mengatasi karena yang diserang batang padinya dari bagian dalam. Jadi sulit diobati dengan cara apapun,’’ ujarnya.
Dikatakan, serangan hama beluk itu, tidak hanya terjadi di Desa Jambon saja. Tetapi tanaman padi di lahan-lahan tadah hujan di Getaksari, Pojok, Sembungharjo dan lainnya mulai terserang hama jenis itu.
Pihaknya berharap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan turun tangan menyelamatkan tanaman padi itu. Sebab petani sudah berusaha mengobati dengan bebagai jenis obat serangga dan ulat, namun tak berhasil. Sebab hama tersebut menyerang dari bagian dalam batang padi. Sehingga sulit dikendalikan.
Sebelumnya serangan yang sama terjadi di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug dan sekitarnya. Bahkan di desa itu tingkat serangannya lebih luas dibanding tanaman padi di Desa Jambon, Kecamatan Pulokulon. Karena satu bidang tanaman padi siap panen, hampir separonya mati diserang hama beluk. .
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto belum berhasil dihubungi. Namun diperoleh keterangan dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) menyebutkan, bahwa di musim seperti sekarang ini (menjelang akhir musim penghujan-red) rentan terhadap serangan hama sundep atau penggerek batang.
Menurut BPTP, serangan hama itu, tergolong sebagai serangan yang mematikan. Sebab sekali diserang, tanaman padi tersebut langsung mengering dan mati. Praktis mengakibatklan kehilangan hasil yang dirasakan petani cukup tinggi.
Caranya mengendalikannya tidak setelah terkena serangan. Tetapi sebelum diserang dengan cara melakukan pengamatan terhadap hama jenis itu melalui kelompok Bila serangannya sporadik (dadakan) dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida butiran (granular) berbahan aktif. Tidak kalah pentingnya dengan memperhatikan adanya ngengat pada lampu perangkap atau pertanaman. Yang perlu diperhatikan adalah aplikasi insektisida dilakukan empat hari setelah ditemukan ngengat. (syam/TN)
Petani Tak Mampu Kendalikan, Tanaman Padi Siap Panen di Jambon Diserang Beluk
Reviewed by samsul huda
on
April 10, 2018
Rating:
Post a Comment