Wali Kota Blitar & Bupati Tulungagung Tersangka, Diminta Serahkan Diri ke KPK

TOPNEWS.COM - KPK akhirnya menetapkan Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo sebagai tersangka.

Keduanya diduga kuat menerima suap terkait rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur.

‘’KPK meminta dua kepala daerah itu segera menyerahkan diri. Kalau tidak, kami segera mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO),’’ kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018) dini hari.

Pihaknya minta Bupati Tulungagung dan Wali Kota Blitar bersikap kooprratif dan segera menyerahkan diri ke KPK.

Ia menegaskan, bahwa KPK akan melakukan upaya paksa berupa penangkapan jika Samanhudi Anwar dan Syahri Mulyo tidak segera menyerahkan diri.

‘’KPK sudah menyiapkan tim yang siap dikerahkan untuk melakukan pencarian dua kepala daerah dari Jatim itu,’’ ujar Saut.

Dari dua OTT di Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Jatim, KPK mengamankan lima orang.

Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Sutrisno, Bambang Purnomo dan Agung Prayitno sebagai pihak swasta, kemudian Susilo Prabowo selaku kontraktor dan istri Susilo Prabowo, AND.

KPK juga menyita uang sebanyak Rp 2,5 miliar yang disimpan di dalam kardus dari dua lokasi OTT tersebut.

Dugaannya adalah Susilo Prabowo alias Embun (66) selaku Direktur PT Moderna Tehnik Perkasa sebagai pemberi suap kepada Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo melalui perantara pihak swasta.

Sebanyak Rp 1,5 miliar dari Susilo Prabowo untuk Wali Kota Blitar diduga ijon untuk lelang proyek pembangunan SMP di Blitar. Dan sebanyak Rp 1 miliar dari Susilo Prabowo untuk Bupati Tulungagung diduga fee atas sejumlah proyek pembangunan infrastruktur jalan di Dinas PUPR Pemkab Tulungagung.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo perihal pernyataan pers dari KPK ini. (syam/TN)