Grobogan Masuk Daerah Kekeringan Ekstrem
GROBOGAN (TopNews.Com) – Kekeringan melanda
Kabupaten Grobogan. Dari 280 desa di daerah itu, 82 di antaranya dilanda
kekeringan. Bupati Grobogan Sri Sumarni dilaporkan Kabid Kedaruratan dan
Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Budi Prihantoro menetapkan
daerah ini sebagai siaga darurat bencana kekeringan.
Tidak dijelaskan teknis penanganan dari siaga
darurat itu. Yang pasti, menurut BPBD Grobogan, penanganan bencana kekeringan itu,
tidak hanya menjadi tanggungjawab BPBD semata. Tetapi semua sektor seperti PMI,
Baznas, perbankan melalui CSR, instansi nonpemerintah, Dinas PUPR, PDAM dan
masyarakat, terlibat dalam penanganannya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan
18 kabupaten di Jawa Tengah tercatat berpotensi mengalami kekeringan dalam
kategori ekstrem.
‘’Dari 18 daerah itu, satu di antaranya Kabupaten Grobogan,’’ kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko di Semarang, Kamis (2/8/2018).
‘’Dari 18 daerah itu, satu di antaranya Kabupaten Grobogan,’’ kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko di Semarang, Kamis (2/8/2018).
Ia mengatakan, kategori kekeringan ekstrem
dilihat berdasarkan daerah yang tidak turun hujan selama lebih 60 hari secara
berturut-turut.
Beberapa daerah di Kabupaten Grobogan juga masuk dalam katagori wilayah yang mengalami kekeringan dengan katagori sangat panjang. Kategori ini didasarkan atas daerah yang tidak turun hujan selama 31 hingga 60 hari secara terus menerus.
Menurut BMKG, desa-desa di Pemkab Grobogan yang mengalami kekeringan panjang antara lain Brati, Kramat, Wonutunggal, Butak, Ngaringan, Ngambak, Kapung, Pengkol, Tegowanu, Klambu, Geyer, Pojok, Toroh, Ketitang, Karangasem dan Gubug). Atas kondisi itu, BMKG minta Pemkab segera melakukan kesiapan untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang semakin meluas. (syam/TN)
Beberapa daerah di Kabupaten Grobogan juga masuk dalam katagori wilayah yang mengalami kekeringan dengan katagori sangat panjang. Kategori ini didasarkan atas daerah yang tidak turun hujan selama 31 hingga 60 hari secara terus menerus.
Menurut BMKG, desa-desa di Pemkab Grobogan yang mengalami kekeringan panjang antara lain Brati, Kramat, Wonutunggal, Butak, Ngaringan, Ngambak, Kapung, Pengkol, Tegowanu, Klambu, Geyer, Pojok, Toroh, Ketitang, Karangasem dan Gubug). Atas kondisi itu, BMKG minta Pemkab segera melakukan kesiapan untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang semakin meluas. (syam/TN)
Grobogan Masuk Daerah Kekeringan Ekstrem
Reviewed by samsul huda
on
August 03, 2018
Rating:
Post a Comment