OTT Hakim PN Medan, KPK Dalami Sejumlah Pertemuan Rahasia Antara Hakim & Tamin

TOPNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami sejumlah pertemuan rahasia yang dilakukan para hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan dengan terdakwa Tamin Sukardi. Hal itu terkait perkara penjualan tanah aset PTPN 2  Sumut yang menjerat Tamin.

"Kami memang perlu dalami pertemuan-pertemuan antara hakim – hakim itu dengan Tamin. Pertemuan tersebut konteksnya apa dan sejauh mana keterkaitannya dengan proses pembuktian perkara," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Jumat (31/8/2018).

Dalam kasus itu, KPK berencana memanggil saksi-saksi. Mereka adalah Ketua PN Medan Marsuddin Nainggolan dan Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo. Wahyu adalah ketua majelis hakim yang menangani perkara Tamin Sukardi.

KPK hanya menetapkan Hakim Ad hoc Tindak Pidana Korupsi PN Medan, Merry Purba sebagai tersangka. Meskipun dalam OTT, yang ditangkap empat hakim, termasuk Ketua PN Medan Marsuddin Nainggolan.

 "Itu nanti kami periksa lagi untuk kebutuhan pemeriksaan saksi, misalnya untuk empat tersangka yang sudah diproses saat ini," ujar Febri.

Pemeriksaan saksi katanya, tidak hanya terhadap pejabat pengadilan saja, tapi juga terhadap sejumlah pihak swasta.

"Kemungkinan akan diperiksa baik pihak  pengadilannya ataupun pihak swasta atau pihak lain yang terkait. Sebab KPK sudah mengidentifikasi di awal ada pertemuan sejumlah pihak termasuk majelis hakim yang belum menjadi tersangka dengan Tamin Sukardi," jelasnya.

KPK sebelumnya telah menetapkan empat tersangka. Mereka adalah Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Medan, Merry Purba, ia diduga menerima suap sebesar 150 dollar Singapura.

Lalu Panitera Pengganti PN Medan, Helpandi diduga menerima uang sebesar 130 dollar Singapura. Rencana uang tersebut akan diberikan kepada Merry, sebagai bagian dari pemberian uang bertahap untuk memuluskan perkara atas terdakwa Tamin Sukardi.

Tersangka lain Tamin Sukardi. Ia ditangkap lantaran memberikan uang suap terhadap Merry. Kemudian Hadi Setiawan merupakan orang kepercayaan Tamin, yang memberikan uang suap tersebut kepada Helpandi. (syam/TN)