Suap Dana Perimbangan, Wakil Bendahara Umum PPP Mangkir Dari Pemeriksaan KPK

 TOPNEWS.COM -  Puji Suhartono, Wakil Bendahara Umum PPP, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus suap usulan dana perimbangan daerah pada RAPBN-P 2018.

Sesuai agenda pemeriksaan, Senin (6/8/2018), Puji Suhartono seharusnya hadir sebagai saksi untuk tersangka Amin Santono. Namun Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, bahwa Wakil Bendahara PPP itu, tidak bisa hadir memenuhi panggilan penyidik. Dia rencananya diperiksa sebagai saksi dari ditemukannya uang Rp 1,4 miliar dan mobil mewah di sebuah rumah penghurus PPP. Penemuan itu berlangsung ketika KPK menggeledah rumah pengurus PPP tersebut.

"Saksi Puji Suhartono mengirimkan surat tidak bisa hadir di pemeriksaan hari ini karena ada keluarga yang sakit," kata Febri di kantornya Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018).

Penyidik KPK langsung menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Puji Suhartono pada Rabu (8/8/2018).

"Kami harap yang bersangkutan datang," ujar Febri.

KPK mengagendakan pemeriksaan terhadap lima saksi untuk tersangka Amin Santono. Mereka adalah Tenaga Ahli dari Fraksi PAN, Suherlan dan Wakil Bendahara Umum PPP, Puji Suhartono.

Sementara, tiga orang lainnya berasal dari unsur aparatur sipil negara dan karyawan swasta, yakni Hantor Matuan (ASN), Repinus Telenggen (ASN), dan Aditia Utama (karyawan swasta).

Sementara itu terkait pemeriksaan saksi untuk tersangka Amin Santono, KPK tengah mendalami mobil yang disita dari apartemen Tenaga Ahli Fraksi PAN DPR RI Suherlan yang digeledah beberapa waktu lalu.

"Penyidik mendalami hasil penggeledahan beberapa waktu lalu, salah satunya terkait penyitaan mobil dari apartemennya Suherlan," jelas Febri.

Selain itu, KPK juga mencermati peran dan pengetahuan yang bersangkutan atas dugaan penerimaan proposal anggaran dari daerah-daerah yang meminta anggaran untuk pembangunan infrastruktur. (syam/TN)