Mendagri Tjahyo Bongkar Anak Buah Jual SK Penetapan Bupati Per Kabupaten Rp 10 Juta

TOPNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumulo mengungkapkan kekecewannya, terhadap praktik korupsi yang dilakukan anak buahnya di Kantor Kemendagri. Sebab Surat Keputusan (SK) penetapan pejabat-pejabat satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ditandatanganinya dijual anaknya buahnya Rp 10 juta/kabupaten.

‘’Praktek korupsi seperti ini baru saja saya ketahui,’’ kata Tjahyo di Gedung KPK Jakarta Selatan, usai kerjasama dengan KPK membentuk Timnas Pencegahan Korupsi, Rabu (15/8/2018).

Ia mengaku setiap tahun menandatangni 514 SK pengangkatan pejabat daerah, dan satu tanda tangan dijual anak buahnya Rp 10 juta per kabupaten.

"Saya sudah 3 tahun 10 bulan menjadi Mendagri. Saya menandatangani 514 SK tingkat kabupaten/kota, baru tahu dua hari yang lalu bahwa tandatangan saya itu per kabupaten dijual Rp 10 juta,"  ujar Tjahyo.

Ia tidak menjelaskan jumlah uang yang didapat anak buahnya dari hasil penjualan SK yang ditandatanganinya itu. Tetapi kalau dihitung tiga tahun anak buahnya tersebut mendapatkan uang sedikitnya Rp 15 miliar.

"Tiga tahun tidak tahu, saya kejar orangnya sudah pensiun, itu contoh kecil," jelas Tjahjo.

Mendagri Tjahyo mengaku malu kepada pemimpin KPK. Pasalnya integritas yang dimiliki anak buahnya sangat rendah.

"Belum perizinan, kami undang gubernur ke KPK, dijelaskan masalah pertambangan, perizinan pertambangan. Ada satu gubernur yang teriaknya keras, eh kena OTT masalah pertambangan," katanya.

Bahkan,  dia menceritakan kepala daerah yang dihadirkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk mendengarkan arahan, malah kemudian ditangkap KPK setelah pulang dari Istana.

Seluruh gubernur, bupati, wali kota, dikumpulkan presiden di istana untuk memahami area rawan korupsi, perencanaan anggaran, dana hibah bansos, mekanisme jual beli barang dan jasa, berkaitan dengan perjalanan dinas, mutasi PNS, dan perizinan. Namun bubar pertemuan, kepala daerah itu, ada yang terkena OTT KPK di dekat Istana.(syam/TN)