6.900 Ha Padi di Grobogan Gagal Panen Akibat Kekeringan Yang Berkepanjangan
GROBOGAN (TopNews.Com) – Sedikitnya 6.900 hektare tanaman padi dan ratusan hektare
tanaman kedelai program upaya khusus (Upsus) di Kabupaten Grobogan (Jateng), gagal
panen akibat kekeringan yang berkepanjangan. Sebagian tanaman kedelai itu, dilaporkan 50
persen gagal total. Selebihnya 50 persennya lagi dapat panen tetapi hasilnya
tak maksimal.
Bahkan tanaman serupa seperti kacang hijau yang jarang sekali
gagal panen, tahun ini lebih banyak gagalnya daripada yang berhasil dipanen.
Hal itu terjadi akibat kekeringan di Grobogan yang berlangsung lebih lama dibanding
tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan kekeringan tahun ini lebih ekstrem, sehingga menyebabkan
tanaman pangan di daerah itu, mati sebelum dipanen.
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan menyebutkan, bahwa dari 130 ribu hektare tanaman
pertanian di tahun 2018, sebanyak 6.900 hektare (khusus padi) mati kekeringan. Tanaman
itu tersebar di 12 daerah kecamatan. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Grobogan Edhie Sudaryanto mengatakan, musim kekeringan
kali ini terjadi lebih dibanding tahun 2017. Tahun ini kekeringan
mulai berlangsung Maret.
‘’Tahun 2017, kemarau terjadi bulan Juli-Agustus,’’ kata Edhie di
Purwodadi, Grobogan (Jateng), kemarin. Ia mengatakan, di musim gadu petani
tadah hujan maupun lahan berpengairan teknis banyak yang menanam padi, dan kedelai Maret 2018. Padahal tanaman gadu di musim
kemarau beresiko tinggi, yaitu gagal panen. Maka ke depan pihaknya minta hal
itu harus dihindari.
Ia menyarankan di musim gadu, petani lebih baik menanam tanaman
palawija seperti jagung, ketela dan lainnya yang tidak membutuhkan banyak air. (syam/TN)
6.900 Ha Padi di Grobogan Gagal Panen Akibat Kekeringan Yang Berkepanjangan
Reviewed by samsul huda
on
September 06, 2018
Rating:
Post a Comment