Kedungombo Dibuka 50 Liter/Detik
GROBOGAN (TopNews.Com) - Petani
irigasi teknis di Kabupaten Grobogan (Jateng) kini tengah bersiap-siap
menyambut dimulainya musim tanam (MT) I padi
Oktober 2018-Maret 2019 yang disebut dengan dengan istilah tanam Okmar. Persiapan itu dilakukan menyusul dibukanya
kembali waduk terbesar di asia tenggara tersebut, untuk kepentingan pertanian
tanaman pangan hortikultura dan air bersih.
‘’Waduk Kedungombo (WKO) akan
dibuka kembali 21 September 2018 dengan menggelontorkan 50 liter/detik.
Penggelontoran itu saya kira cukup untuk pembasahan sawah di sepanjang saluran
irigasi Waduk Kedungombo,’’ kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
(PUPR) Endang Sulistyoningsih di Purwodadi, Selasa (19/9/2018).
Ia mengatakan,
penggelontoran air Kedungombo itu, diestimasikan baru sampai ke sawah-sawah
petani 10 hari kemudian, tepatnya 1 Oktober 2018. Karena air tersebut harus
ditampung dulu di beberapa bendung di hilir waduk seperti Bendung Sidorejo
(Geyer), Bendung Sedadi (Penawangan), Bendung Klambu (Klambu), Bendung Wilalung
(Demak) dan lainnya.
Bendung-bendung itu yang
nantinya mendistribusikan air Kedungombo tersebut ke sawah-sawah petani untuk
pembasahan.
Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air (PSDA) Jateng sudah memberitahukan ke Dinas PUPR, dan Dinas Pertanian Grobogan
mengenai dibukanya kembali Waduk Kedungombo setelah beberapa bulan ditutup.
Penutupan waduk ini untuk perbaikan saluran primer dan skunder di daerah irigasi
(DI) jaringan Kedungombo.
Dinas PUPR Grobogan adalah
dinas yang membawahi Bidang Pengairan. Peleburan ke dinas itu setelah terbitnya
Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Diperoleh keterangan dibukanya
Waduk Kedungombo ini merupakan kesepakatan antara pihak PSDA, Dinas
Pengairan, Dinas Pertanian, PDAM dan lainnya dengan petani yang tergabung dalam
Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) sistem Kedung Ombo. (syam/TN)
Kedungombo Dibuka 50 Liter/Detik
Reviewed by samsul huda
on
September 19, 2018
Rating:
Post a Comment