Proyek Banjir Bantuan Gubernur Jateng Gagal Direalisasikan di Perumda Purwodadi
GROBOGAN
(TopNews) – Proyek bantuan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk atasi banjir di
lingkungan perumahan daerah (Perumda) Purwodadi, Grobogan, gagal direalisasikan
tahun anggaran 2018. Tidak diketahui mengapa proyek itu, gagal diwujudkan. Padahal
sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) telah surve terkait
elevasi pembuangan air hujan di lingkungan perumahan tersebut dan Jalan Gajah
Mada.
Bahkan
dinas itu, berjanji akan membuatkan polder di depan Balai RW 20 Perumda
memanjang 20 meter dengan kontruksi beton. Sehingga kendaraan warga Perumda
masih bisa lalu lalang di jalan tersebut.
Adalah
mantan Kadinas PUPR Subiyono yang menjanjikan polder sebelum dia pensiun. Bahkan
1 Oktober 2017, dia telah memasang patok-patok sebagai titik tanda banjir di
lingkungan Perumda dan saluran pembuangan Jalan Gajah Mada Purwodadi.
Sebelum
itu, warga Perumda Purwodadi mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menata dan menormalisasi saluran pembuangan di Jalan
Gajah Mada Purwodadi. Sebab saluran pembuangan tersebut ditengarai sebagai
penyebab kawasan Perumda banjir.
Selain dangkal, bangunan saluran pembuangan di depan pasar pagi kurang lebar dan kurang dalam. Bahkan beberapa di antaranya ditutup dengan bangunan rumah. Dan tidak sedikit pedagang kaki lima (PKL) berdiri di atas saluran tersebut.
Selain saluran Jalan Mada ini tak dapat membuang air hujan dengan cepat dan tuntas. Sebab di beberapa titik bagian barat banyak yang sudah tertutup tanah. Sehingga air hujan dari saluran Gajah Mada ini terbuang liar ke sawah-sawah petani. Padahal sawah-sawah tersebut telah digenangi banjir dari buangan bagian hulu.
Selain dangkal, bangunan saluran pembuangan di depan pasar pagi kurang lebar dan kurang dalam. Bahkan beberapa di antaranya ditutup dengan bangunan rumah. Dan tidak sedikit pedagang kaki lima (PKL) berdiri di atas saluran tersebut.
Selain saluran Jalan Mada ini tak dapat membuang air hujan dengan cepat dan tuntas. Sebab di beberapa titik bagian barat banyak yang sudah tertutup tanah. Sehingga air hujan dari saluran Gajah Mada ini terbuang liar ke sawah-sawah petani. Padahal sawah-sawah tersebut telah digenangi banjir dari buangan bagian hulu.
Status
saluran itu kini menjadi tanggungjawab Pemprov Jateng karena satu paket dengan
status Jalan Gajah Mada Purwodadi. Itu sebabnya warga Perumda menyurati
Gubernur Ganjar minta supaya saluran pembuangan tersebut diperbaiki dan
dinormalisasi.
Gubernur Ganjar langsung memerintahkan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jateng memperhatikan banjir yang melanda kawasan Perumda Purwodadi. Rencananya Gubernur Ganjar akan membantu dana untuk itu melalui anggaran bantuan provinsi.
Gubernur Ganjar langsung memerintahkan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jateng memperhatikan banjir yang melanda kawasan Perumda Purwodadi. Rencananya Gubernur Ganjar akan membantu dana untuk itu melalui anggaran bantuan provinsi.
Belakangan
Gubernur Ganjar menyurati Bupati Grobogan Sri Sumarni agar segera menangani penataan
saluran pembuangan rumah tangga dan normalisasi saluran pembuangan Jalan Gajah
Mada melalui APBD 2018. Namun entah karena apa, sampai September 2018, proyek
itu, belum ada tanda-tanda turun.
Plt
Kepala Dinas PUPR Grobogan Padmo belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi
lewat WA. Sementara itu Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Endang Sulistyoningsih
mengatakan, sampai sekarang pihaknya belum menerima usulan mengenai proyek
penataan saluran pembungan limbah rumah tangga Perumda dan normalisasi sauran
Jalan Gajah Mada Purwodadi . (syam/TN)
Proyek Banjir Bantuan Gubernur Jateng Gagal Direalisasikan di Perumda Purwodadi
Reviewed by samsul huda
on
September 18, 2018
Rating:
Post a Comment