Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro Ditangkap KPK di Kediamannya

 TOPNEWS.COM - Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Penangkapan berlangsung usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan properti Meikarta di Cikarang, Bekasi.

"Tim telah menangkap BS, swasta dari kediamannya di Surabaya," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018) tengah malam.

Billy tiba di Gedung KPK sekitar pukul 23.30 WIB. Dia lebih banyak diam dari serbuan pertanyaan awak media tentang keterlibatannya dalam suap proyek Meikarta.

Billy langsung masuk ke Gedung KPK guna menjalani pemeriksaan awal.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek izin pembangunan properti Meikarta super luas dan super besar di Cikarang, Bekasi.

Sementara itu, hampir bersamaan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin tiba di Gedung KPK setelah dijemput tim Satgas KPK di kediamannya Bekasi. Sama seperti Billy, Bupati Neneng tak banyak bicara. Dia langsung masuk ke Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan setelah beberapa jam sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka.

KPK juga menjerat tujuh orang pejabat dinas dan swasta dalam kasus ini. Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Pemkab Bekasi Jamaludi, Kepala Dinas Damkar Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahar,  Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.

Kemudian, pihak swasta bernama Billy Sindoro yang merupakan Direktur Operasional Grup Lippo, Taryudi dan Fitra Djajaja Purnama selaku konsultan Lippo Group, serta Henry Jasmen pegawai Lippo Group.

Bupati Neneng dan kawan-kawan diduga menerima hadiah atau janji Rp 13 miliar. Namun yang cair sampai OTT berlangsung sekitar Rp 7 miliar.

Keterkaitan beberapa dinas lantaran proyek properti tersebut super lengkap, yaitu memiliki apartemen, pusat pembelanjaan, rumah sakit, hingga tempat pendidikan, dan lainnya. Maka dibutuhkan banyak perizinan. (syam/TN)