Laode: Penggeledahan Rumah James Riady Mengindikasikan Keterlibatan Suap Meikarta

TOPNEWS.COM - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, bahwa penggeledahan di kediaman CEO Lippo Group James Riady mengindikasikan adanya keterlibatan dalam perkara suap terkait perizinan proyek pembangunan properti Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jabar.   Menurut Syarif, selama ada bukti yang mengarah, KPK tidak akan segan untuk menjeratnya, siapa pun itu. "Kalau dia diperiksa atau digeledah rumahnya berarti penyidik KPK melihat ada indikasi dari keterlibatan yang bersangkutan dalam kasus itu. Tetapi hal ini baru dalam taraf indikasi lho ya," kata Syarif di sela acara Anti-Corruption Summit 2018 di Makassar, Selasa (23/10/2018).

Ia mengatakan, indikasi keterlibatan James itu bergantung pada proses penyidikan.Dia menyebutkan, bahwa fokus KPK tidak hanya individu, tapi juga bisa pada korporasi, selama ada bukti. "Semua yang dianggap bertanggung jawab, baik individu maupun korporasinya, nanti akan kita lihat. Tetapi KPK harus prudence, tidak boleh grusa-grusu, harus sesuai dengan bukti yang ada," ujarnya. Ditambahkan, selama ada bukti yang mendukung dan bukti itu valid maka hukum yang berlaku. Dan KPK akan melakukan hal seperti itu, yaitu sesuai koridor hukum.

Sebelumnya rumah James di Jakarta digeledah KPK. Namun Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat itu menyebut, bahwa tim KPK tidak menemukan benda-benda terkait perkara dari kediaman James.

Dalam perkara ini, KPK menetapkan sembilan tersangka suap perizinan proyek Meikarta. Para tersangka dari jajaran Pemkab Bekasi, termasuk Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, diduga menerima Rp 7 miliar sebagai bagian dari fee fase pertama yang bernilai total Rp 13 miliar. (syam/TN)