Data Transaksi Ekspor Berbeda-beda, Ketua KPK Sidak ke Pelabuhan Batu Bara Samarinda
TOPNEWS.COM - Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo akhirnya turun langsung
melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama sejumlah instansi terkait di
sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim). Ketua KPK Agus menemukan
puluhan dermaga angkut batu bara atau jetty yang mencurigakan.
Agus mengaku telah mengecek adanya perbedaan data produksi, data ekspor dan lainnya terkait tambang batu bara milik Bea-Cukai, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian ESDM. Untuk itulah, dia mengecek langsung ke lapangan.
"Kita telah amati untuk batu bara itu kok berbeda datanya. Jadi kami lakukan penelusuran di lapangan untuk melihat kenapa perbedaan itu terjadi," kata Ketua Agus di Dermaga Kantor Navigasi Samarinda, Kamis (15/11/2018).
Ia mengatakan, ada laporan terkait transaksi ekspor batu bara yang tidak diterima pemerintah. Hal itu menurutnya, bisa berpotensi menjadi kerugian keuangan negara.
"Kami menemukan indikasi kebocoran anggaran unreporting transaksi batu bara ekspor di sini. Hal ini karena tidak adanya koordinasi antarlembaga di sini," ujar Ketua KPK Agus.
Dari perbedaan data itu katanya, bisa memunculkan potensi kerugian negara yang cukup besar dan ini mirip dengan yang ditemukan ICW dalam waktu sepuluh tahun atau sekitar Rp 133 triliun.
Agus tidak sendiri dalam melakukan sidak itu. Ada perwakilan dari instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Ditjen Bea-Cukai, Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. (syam/TN)
Agus mengaku telah mengecek adanya perbedaan data produksi, data ekspor dan lainnya terkait tambang batu bara milik Bea-Cukai, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian ESDM. Untuk itulah, dia mengecek langsung ke lapangan.
"Kita telah amati untuk batu bara itu kok berbeda datanya. Jadi kami lakukan penelusuran di lapangan untuk melihat kenapa perbedaan itu terjadi," kata Ketua Agus di Dermaga Kantor Navigasi Samarinda, Kamis (15/11/2018).
Ia mengatakan, ada laporan terkait transaksi ekspor batu bara yang tidak diterima pemerintah. Hal itu menurutnya, bisa berpotensi menjadi kerugian keuangan negara.
"Kami menemukan indikasi kebocoran anggaran unreporting transaksi batu bara ekspor di sini. Hal ini karena tidak adanya koordinasi antarlembaga di sini," ujar Ketua KPK Agus.
Dari perbedaan data itu katanya, bisa memunculkan potensi kerugian negara yang cukup besar dan ini mirip dengan yang ditemukan ICW dalam waktu sepuluh tahun atau sekitar Rp 133 triliun.
Agus tidak sendiri dalam melakukan sidak itu. Ada perwakilan dari instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Ditjen Bea-Cukai, Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. (syam/TN)
Data Transaksi Ekspor Berbeda-beda, Ketua KPK Sidak ke Pelabuhan Batu Bara Samarinda
Reviewed by samsul huda
on
November 15, 2018
Rating:
Post a Comment