Ayah Bupati Cianjur Bakal Disasar KPK

GTOPNEWS.COM -  Kini pengusutan kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhenti pada empat pejabat penting yang kini telah dijerat komisi itu. Tetapi rencananya akan dikembangkan ke ayah Irvan, Tjetjep Muchtar Soleh.

Tjetjep Muchtar adalah Bupati Cianjur dua periode sebelum Irvan Rivano. Saat ini, Tjetjep Muchtar menjabat Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur. Ia juga tercatat sebagai caleg DPR RI dari Partai NaDem. Kasus dugaan pemotongan dana proyek rehabilitasi sekolah di Cianjur diduga terjadi sejak masa kepemimpinan Tjetjep Muchtar.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, Tjetjep Muchtar akan diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan pemerasan kepala SMP di Cianjur yang membelit anaknya. Namun Laode belum menyebut  kapan pemanggilan Tjetjep akan dilakukan.

“Mantan bupati di situ (Cianjur) ya itu saya pikir salah satunya yang akan diperiksa. Dari informasi awal yang kita dapatkan bahwa beliau (Tjetjep Muchtar) juga akan diperiksa,” kata Laode di Jakarta, Jumat (14/12).

Ia tak menyebut apa yang hendak ditelusuri dan digali dari pemanggilan Tjetjep ini. Dia hanya menyebut salah satu tersangka, yakni Tubagus Cepy Sethiady, pernah membantu Tjetjep semasa jadi bupati.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, kakak ipar Irvan bernama Tubagus Cepy Sethiady memiliki peran sebagai perantara dalam menerima commitment fee dari kepala SMP di Cianjur.

“Menurut informasi sementara, orang tua Bupati Irvan sebelumnya jadi bupati Cianjur. Jadi kakak ipar ini memang dulu sering membantu bupati sebelumnya, yaitu ayahnya,” ujar Basaria.

KPK menetapkan Irvan sebagai tersangka dugaan pemerasan kepada 140 kepala SMP di Cianjur. Pemerasan itu diduga dilakukan terkait penerimaan proyek-proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Cianjur 2018.

KPK menduga Irvan memotong 14,5 persen dari DAK senilai Rp 46,8 miliar. Sementara itu, bagian khusus untuk Irvan sebesar 7 persen atau sekitar Rp 3,2 miliar. Selain Irvan, KPK menetapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cepy Cecep Sobandi dan Kepala Bidang SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Rosidin sebagai tersangka. (syam/TN)