Dakwaan KPK : Ungkap Rp 19 Miliar Mengalir ke Pemkab Bekasi Untuk Izin Proyek Meikarta
GTOPNEWS.COM – KPK dalam
dakwaannya menyatakan, bahwa uang PT Lippo Group yang mengalir ke Bupati
Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan jajaran pejabat di daerah itu, mencapai Rp 19
miliar. Uang belasan miliar itu digelontorkan hanya untuk lancarnya urusan
perizinan proyek kawasan Meikarta Cikarang, Bekasi, Jabar. Kawasan ini
digadang-gadang sebagai kawasan kota terpadu.
Jumlah uang itu dibacakan jaksa KPK dalam sidang perkara suap proyek Meikarta Cikarang di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (19/12/2018). Jaksa menyebut uang yang mengalir sebesar Rp 16.182.020.000 dan SGD 270.000 (setara Rp 2,851 miliar dalam kurs saat ini) sehingga totalnya sekitar Rp 19 miliar lebih. |
Duduk sebagai
terdakwa dalam sidang itu adalah Billy Sindoro, Henry Jasmen P Sitohang,
Fitradjaja Purnama, dan Taryudi. Jaksa juga menyebut sejumlah nama lain yang
disebut bersama-sama melakukan suap dengan keempat terdakwa. Mereka ini
adalah Presiden Direktur PT Lippo Cikarang
Bartholomeus Toto, Kepala Divisi Land Acquisition and Permit PT Lippo Cikarang Edi Dwi Soesianto karyawan PT Lippo Cikarang Satriadi dan PT Lippo Cikarang melalui PT Mahkota Sentosa Utama. |
Jaksa KPK mengungkapkan
setidaknya uang suap itu, dicairkan agar Bupati Neneng menandatangani Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) dan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup (SKKLH), serta memberikan kemudahan dalam pengurusan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) kepada PT Lippo Cikarang melalui PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
PT MSU dalam dakwaan
itu, memang sebagai anak perusahaan PT Lippo Cikarang yang mengurusi perizinan
pembangunan proyek Meikarta Cikarang. Jaksa KPK juga menyebut CEO Lippo
Group James Riady turun tangan menemui Bupati Neneng untuk
membicarakan Meikarta.
Tak lama setelah
pertemuan James dengan Neneng, PT Lippo Cikarang mengajukan permohonan IMB
untuk 53 apartemen dan 13 basement.
Billy mengamini adanya pertemuan James dengan Bupati Neneng. Billy di dalam dakwaan dinyatakan menemani James dalam pertemuan itu. Namun Billy membantah ada pembicaraan soal Meikarta.
"Hanya bicara hal-hal umum, tidak bicara perizinan Meikarta," kata Billy seusai sidang. Billy juga membantah ada uang haram seperti disebutkan dalam dakwaan. Dia mengaku akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi dalam sidang selanjutnya.
Pengacara PT MSU Denny Indrayana menyerahkan sepenuhnya proses persidangan pada majelis hakim. Dia yakin hukum positif di negeri ini akan memberikan keadilan.
"Kami meyakini majelis hakim yang mulia dan jaksa KPK bekerja profesional untuk menghadirkan keadilan dalam kasus ini," ujar Denny. (syam/TN)
Billy mengamini adanya pertemuan James dengan Bupati Neneng. Billy di dalam dakwaan dinyatakan menemani James dalam pertemuan itu. Namun Billy membantah ada pembicaraan soal Meikarta.
"Hanya bicara hal-hal umum, tidak bicara perizinan Meikarta," kata Billy seusai sidang. Billy juga membantah ada uang haram seperti disebutkan dalam dakwaan. Dia mengaku akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi dalam sidang selanjutnya.
Pengacara PT MSU Denny Indrayana menyerahkan sepenuhnya proses persidangan pada majelis hakim. Dia yakin hukum positif di negeri ini akan memberikan keadilan.
"Kami meyakini majelis hakim yang mulia dan jaksa KPK bekerja profesional untuk menghadirkan keadilan dalam kasus ini," ujar Denny. (syam/TN)
Dakwaan KPK : Ungkap Rp 19 Miliar Mengalir ke Pemkab Bekasi Untuk Izin Proyek Meikarta
Reviewed by samsul huda
on
December 20, 2018
Rating:
Post a Comment