Terungkap di Penyidikan KPK, Dana Hibah KONI Dikorup: untuk Persiapan SEA Games 2019

GTOPNEWS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan fakta terbaru dalam penyidikan kasus suap pencairan hibah dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Salah satu peruntukan hibah itu disebut KPK terkait dengan SEA Games 2019. Juru Bicara KPK FebriDiansyah mengatakan, penyidik mengetahui hibah itu, untuk pembiayaan pengawasan dan pendampingan bagi atlet dan pelatih. Pembiayaan tersebut kata, dalam rangka persiapan menuju SEA Games 2019.

"Intinya untuk penyusunan instrumen dan evaluasi hasil monitoring dan evaluasi atlet berprestasi menuju SEA Games 2019," ujar Febri.

KPK menyebut hibah itu rencananya digunakan KONI untuk penyusunan buku-buku pendukung pengawasan dan pendampingan peningkatan prestasi olahraga nasional. Saat ini, KPK tengah fokus mempelajari dokumen-dokumen yang didapatkan dari hasil penggeledahan.
"Pemeriksaan tersangka dan saksi-saksi akan dilakukan Januari 2019. Kami harap saksi-saksi datang memenuhi panggilan dan menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya," pinta Febri.

Dalam perkara suap itu, KPK menetapkan lima tersangka, yaitu Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy, Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy, Deputi IV Kemenpora Mulyana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Kemenpora dkk Adhi Purnomo, dan staf Kemenpora dkk Eko Triyanto. Dalam kasus itu, disepakati fee pencairan 19,13 persen dari total hibah sebesar Rp 17,9 miliar atau senilai Rp 3,4 miliar. KPK menduga Adhi, Eko, dan kawan-kawan menerima bagian suap Rp 318 juta dari pencairan hibah tersebut.

Adapun Mulyana diduga menerima Rp 100 juta dalam kartu ATM. Mulyana diduga juga hadiah berupa Toyota Fortuner, uang Rp 300 juta dan ponsel Samsung Galaxy Note 9. (syam/TN)