Sebagian Petani Grobogan Tolak Kartu Tani
GROBOGAN (GTopNews.Com)
- Sedikitnya
19.523 kartu tani (KT) belum terbagikan kepada petani. Padahal kartu itu, telah
selesai dibuat dan diaplikasikan ke program internet kartu tani sejak tahun
anggaran 2017.
Ada
beberapa alasan mengapa kartu tani itu, belum dapat diserahkan kepada
penerimanya, petani. Menurut Bupati Grobogan Sri Sumarni, kartu tersebut belum
dapat dibagikan karena orangnya meninggal dunia, kerja di luar kota, pindah
tempat tinggal dan tidak mau menerima kartu tersebut.
‘’Kami
berharap agar kendala yang muncul dalam pendistribusian kartu tani ini bisa
ditangani secepatnya. Harapan kita seluruh kartu tani bisa segera tersalurkan
pada penerimanya,’’ kata Bupati Sri Sumarni di Pendapa Kabupaten Grobogan,
Selasa (5/3/2019).
Ia
mengatakan hal itu dalam rapat kordinasi komisi pengawasan pupuk bersubsidi dan
pestisida (KP3) 2019. Rapat itu diikuti FKPD, anggota KP3 kabupaten dan
kecamatan, Disperindag, Bagian Perekonomian Setda, BRI, pengecer, distributior,
penyuluh pertanian, perwakilan kelompok tani dan produsen pupuk.
Pemkab
bekerja sama dalam penyaluran kartu tani ini dengan pihak BRI. Dilaporkan kartu
tani yang sudah diserahkan kepada petani bisa digunakan untuk penebusan pupuk
bersubsidi melalui kios pupuk lengkap (KPL) di setiap desa dan kelurahan.
Bupati
Sri meminta petani yang sudah punya kartu tani untuk sementara masih bisa
menebus secara tunai seperti sebelumnya. Nanti jatah pupuk petani harus dicatat
sehingga datanya jelas.
Sambil
jalan, kata bupati, kartu itu bisa dipakai menebus seperti biasa. Nanti
pengecer wajib mencatat transaksinya untuk dilaporkan ke Dinas Pertanian dan
admin kartu tani. Demikian pula dengan petani yang belum dapat kartu tani
tetapi sudah terdata dalam RDKK juga bisa menebus pupuk secara manual.
Ia
mengatakan, penggunaaan kartu tani untuk menebus pupuk bersubsidi merupakan
kebijakan baru. Jadi butuh waktu bagi petani untuk menggunakanya dengan basis
teknologi tersebut.
Pengawasan
dalam distribusi pupuk bersubsidi harus dilakukan dengan optimal guna mencegah terjadinya
penyimpangan. Langkah tersebut perlu dikerjakan mengingat kebutuhan pupuk
merupakan salah satu sarana produksi penting dalam peningkatan produktivitas
dan produksi pertanian.
Ditegaskan
petani tidak perlu khawatir mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk
bersubsidi. Sebab alokasi pupuk yang tersedia dinilai mencukupi.
‘’Saat
ini banyak petani mulai membutuhkan pupuk karena sebagian sudah masuk musim
tanam padi kedua. Hal ini sudah kita perhitungkan dan kebutuhan pupuk
semaksimal mungkin akan dicukupi,’’ ujarnya.
Sebagian
besar jatah kartu tani yang digunakan untuk penebusan pupuk bersubsidi oleh
petani memang sudah dibagikan sejak 2017. Namun dalam perjalanannya masih
banyak kendala, sehingga penggunaan kartu itu belum optimal.
Hingga
saat ini sebagian penerima kartu tani masih banyak yang belum bisa menggunakan
kartu tani untuk menebus pupuk.
Penyebabnya terkendala sambungan interet. Juga belum diaktivasinya kartu
tani. Dan yang memprihatinkan masih banyak yang tak bisa mengoperasikan kartu
pada alat gesek elekroinik.
Berdasar
data BRI jumlah petani yang terverifikasi sebanyak 201.138 orang. Hingga akhir
2018 jumlah kartu tani yang sudah terbagi 181.705 kartu atau sekitar 90 prosen.
(syam/TN)
Sebagian Petani Grobogan Tolak Kartu Tani
Reviewed by samsul huda
on
March 05, 2019
Rating:
Post a Comment