Dampaknya Fatal, KPK Ingatkan Caleg Tak Sebar Uang ke Pemilih

GTOPNEWS.COM -  KPK  berharap caleg tidak memberikan uang kepada para calon pemilihnya. Sebaliknya masyarakat juga diingatkan tidak meminta uang kepada calon anggota legislatif (caleg) saat memilih dalam Pemilu 17 April 2019.  Sebab dampaknya ketika caleg itu terpilih sangat fatal.

"Kita akan melakukan pemilihan presiden dan legislatif. Masyarakat tidak boleh meminta uang dan para calon juga tidak boleh mengiming-imingi uang," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif  dalam seminar nasional optimalisasi penanggulangan tindak pidana korupsi di Universitas Semarang, Rabu (10/

4/2019).

Ia mengatakan, jika para caleg memberi uang kepada pemilih dalam jumlah besar, maka caleg itu, kompilasi mencari modal yang dikeluarkan. Salah satunya meminjam uang dengan menggunakan proyek-proyek pemerintah.

"Ini dampaknya, makin banyak yang dikeluarkan dalam pencalonan, makin besar yang akan ditebus dengan proyek-proyek pemerintah," ujarnya.

KPK menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi di kalangan masyarakat. Sehingga pencegahan mesti diterapkan sejak dini. Saat ini kata Laode, KPK telah menjalin kemitraan dengan kontribusi kementerian terkait penerapan pendidikan antikorupsi.

Kementerian yang diajak kerja sama yaitu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama. "Pendidikan antikorupsi akan diinternalisasikan dalam kurikulum pendidikan, baik dasar, menengah hingga perguruan tinggi," jelasnya. Menyinggung soal tertangkapnya caleg Dapil Jateng II  Bowo Sidik Pangarso dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Laode mengatakan, bahwa caleg itu telah mempersiapkan uang dalam amplop sebanyak 400.000 berisi uang pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000. Pengakuan Bowo di KPK, uang itu disiapkan atas perintah Nusron Wahid.

Menurut Laode, KPK akan mendalami pernyataaan politikus Golkar itu. Jika relevan dengan kasus yang tengah disidik, Nusron Wahid pasti akan diperiksa. (syam/TN)