Kiprah Sofyan Basir di BUMN Berakhir di Proyek PLTU Riau-1
GTOPNEWS.COM
– Kiprah Sofyan Basir di BUMN berakhir di proyek PLTU Riau-1 di Provinsi Riau. Direktur
Utama (Dirut) PLN itu, kini telah resmi ditetapkan KPK sebagai
tersangka dalam kasus suap pembangunan proyek PLTU Riau-1. Kasus ini melibatkan
mantan anggota Komisi VII DPR Eni Saragih dan mantan Menteri Sosial/Plt Ketua
Umum Partai Golkar Idrus Marham.
"Direktur Utama PLN itu, diduga membantu
Eni Saragih menerima hadiah dari Johannes Kotjo terkait kesepakatan kontrak
pembangunan PLTU Riau-1," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam
konferensi pers di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa
(23/4/2019).
Karir Sofyan Basir di lingkungan BUMN dinilai
cukup bagus. Maka Menteri BUMN Rini Soemarno menunjuknya untuk menduduki posisi
puncak di PLN pada 23 Desember 2014. Ia menggantikan posisi Nur Pamudji.
Sebelumnya pria kelahiran 2 Mei 1958 ini
menduduki posisi direktur utama di perusahaan BUMN yang cukup ternama. Yaitu di
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) . Tidak tanggung-tanggung dua periode dia
menjabat sebagai dirut BRI. Yaitu 17 Mei 2005 dan kemudian terpilih kembali 20
Mei 2010.
Sebelum di BRI, Sofyan berkiprah di Bank
Bukopin yang didirikan oleh pengurus Koperasi Bulog. Di bank itu, ia pernah jadi Direktur Utama PT
Bank Bukopin Tbk. Karier perbankan Sofyan dimulai tahun 1981 di Bank Duta, kemudian
1986 bergabung di Bank Bukopin.
Di Bukopin ia pernah menjabat Direktur
Komersial, Group Head Line of Business dan menjadi pimpinan di beberapa cabang
di beberapa kota besar Indonesia.
Sofyan meraih gelar diploma dari STAK
Trisakti, Jakarta tahun 1980 dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari STIE
Ganesha, Jakarta pada 2010. Kemudian gelar Doktor Kehormatan diperoleh dari
Universitas Trisakti, Jakarta pada 2012. (syam/TN)
Kiprah Sofyan Basir di BUMN Berakhir di Proyek PLTU Riau-1
Reviewed by samsul huda
on
April 23, 2019
Rating:

Post a Comment