KPK Cegah Sofyan Basir ke Luar Negeri

GTOPNEWS.COM – Meski sampai sekarang Sofyan Basir masih berada di Perancis, KPK tetap cegah eks dirut PLN Sofyan Basir ke luar negeri. Surat larangan itu dikirimkan  KPK ke Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Pencegahan terkait kasus suap pembangunan proyek PLTU Riau-1 di Provinsi Riau.

"KPK telah mengirimkan surat ke Imigrasi tentang larangan Sofyan Basir, pekerjaan Direktur Utama PT PLN (Persero) ke luar negeri," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).

Febri mengatakan, pencegahan Sofyan dilakukan demi kepentingan penegakan hukum kasus suap PLTU Riau-1. Dengan pencegahan, Febri berharap saat akan dimintai keterangan, Sofyan tengah berada di dalam negeri.

Pelarangan ini berlaku enam bulan ke depan terhitung 25 April 2019 – 25 Oktober 2019.

Mengenai jadwal pemeriksaan Sofyan sebagai tersangka, Febri mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan penyidik KPK.

Yang pasti katanya, untuk pemeriksaan saksi, sampai hari ini telah diundang dan diperiksa  10 orang saksi.

Kini KPK menetapkan eks Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Penetapan ini merupakan pengembangan dari kasus yang telah menjerat Eni Maulani Saragih, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Kotjo, dan mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Sofyan Basir diduga bersama-sama Eni Saragih dan Idrus menerima suap dari Johannes Kotjo terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. Sofyan diduga mendapat jatah sama dengan Eni dan Idrus.

Atas tindak pidana yang diduga dilakukannya, Sofyan disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 56 Ayat (2) KUHP juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP. (syam/TN)