Penyidik KPK Buka 15.000 Amplop Uang Serangan Fajar Milik Bowo Sidik Pangarso

GTOPNEWS.COM -  Sampai kemarin penyidik KPK membuka 15.000 amplop serangan fajar anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Belasan ribu amlop  berisi pecahan uang Rp 20.000 dan Rp 50.000 itu, totalnya ada Rp 300 juta.

‘’Amplop-amplop itu dibuka dari kardus keempat,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Empat kardus itu merupakan bagian dari 84 kardus berisi 400.000 amplop uang dengan nilai seluruhnya Rp 8 miliar. Sebelumnya, Selasa (2/4/2019), KPK membuka tiga kardus  berisikan uang total Rp 246 juta. KPK akan terus menghitung jumlah uang dari setiap amplop.

Hasil perhitungan itu nantinya akan menjadi informasi yang dituangkan dalam berkas acara dalam kasus ini. Febri mengatakan, untuk menuntaskan pembongkaran kardus itu, dibutuhkan waktu 30 hari. Karena tim perlu teliti dan hati-hati dalam menghitungnya untuk dituangkan dalam berita acara (BA).

KPK menduga uang itu, akan dibagikan Bowo untuk serangan fajar sebagai calon anggota DPR di Dapil Jateng II Pemilu 17 April 2019.  Dari bukti-bukti, dan fakta-fakta hukumnya kata Febri, amplop tersebut diduga akan digunakan sebagai serangan fajar pada proses pemilu legislatif pada pencalegan BSP (Bowo).

Bowo telah ditetakan KPK sebagai tersangka. Dalam kasus ini dia diduga sudah menerima uang sebanyak enam kali dengan nilai Rp 221 juta dan 85.130 dollar Amerika Serikat. Pihak terduga pemberi suap adalah Marketing Manager PT HTK Asty Winasti.  

Uang itu diduga berkaitan dengan commitment fee untuk membantu pihak PT HTK menjalin kerja sama penyewaan kapal dengan PT PILOG. Penyewaan tersebut terkait kepentingan distribusi.

KPK juga menduga ada penerimaan dari sumber lain  terkait jabatannya sebagai anggota DPR. Saat ini, KPK masih menelusuri sumber penerimaan lain. Hal itu menyusul ditemukannya 400.000 amplop berisi pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000 dalam 84 kardus yang nilainya mencapai Rp 8 miliar. (syam/TN)