KPK Cermati Pernyataan Sekjen Nur Kholis terkait Kasus Jual Beli Jabatan di Kemenag

 GTOPNEWS.COM - KPK terus mencermati fakta-fakta persidangan dalam perkara suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) RI. Adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nur Kholis dalam persidangan mengatakan, bahwa dirinya diperintah Menag Lukman Hakim Saefuddin untuk meloloskan Haris Hasanuddin dalam seleksi jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. Padahal Haris tak memenuhi syarat untuk itu. 

"Kini proses persidangan masih berlangsung. Jadi kita simak dulu perkembangannya nanti kita lihat fakta-fakta yang muncul di persidangan berikutnya," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).
Fakta-fakta yang muncul dalam persidangan langsung dicocokkan dengan hasil-hasil penyidikan. KPK akan melihat kesesuaian keterangan saksi di persidangan dan proses di penyidikan. 

 "Misalnya apakah terkonfirmasi dengan bukti-bukti yang lain dan ada kesesuaian satu bukti dengan bukti yang lainnya," ujarnya. 

Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan, Menag Lukman Hakim telah memerintahkan panitia seleksi (Pansel) untuk meloloskan Haris Hasanuddin dalam seleksi jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. 

Padahal Haris telah melanggar disiplin pegawai. Bahkan Komisi ASN telah resmi mengingatkan ke Pansel supaya Haris dicoret dari daftar seleksi.
Nur Kholis mengatakan, bahwa Menag Lukman akan membela Haris bila  ada pihak yang menentangnya. Bahkan Menag Lukman hakim siap pasang badan. Yaitu membela Haris bila dipermasalahkan dari pihak-pihak lain.

Dalam sidang yang berlangsung di PN Tipikor Jakarta, Rabu (12/6/2019)  jaksa KPK sempat bertanya ke Nur Kholis, apakah ada pernyataan pasang badan dari Menag Lukman hakim. Nur Kholis menjawab ada.

‘’Saya akan pasang badan, saya sudah menghitung meskipun nanti disuruh membatalkan,'" kata Nur Kholis mengutip perkataan Menag Lukman. (syam/TN)