Progres Pabrik Semen Grobogan Capai 50 Persen, Jalan Distribusi Segera Dikerjakan

GROBOGAN (GTopNews.Com) –  Menjelang akhir Juni 2019 ini, progres pembangunan pabrik semen PT Grobogan Semen di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan telah mencapai 50 persen lebih. Progres itu sepenuhnya direalisasikan untuk pengerjaan kontruksi di lahan tapak pabrik seluas 53 hektare.

‘’Sampai tutup akhir Juni 2019 ini, progres pembangunan pabrik itu,  telah mencapai 50  persen lebih. Maka pekerjaan jalan distribusi antara Sugihmanik-Daplang Tegowanu Wetan akan segera direalisasikan,’’ kata General Manajer PT Semen Grobogan Tonny Santoso di Purwodadi, Minggu (23/6/2019).

Ia mengatakan, jalan distribusi itu, telah dibebaskan sejak lama. Semula lebar jalan hanya 4 meter diperlebar melalui proses ganti rugi menjadi 15 meter, sehingga memungkinkan untuk jalan keluar masuk dan persimpangan tronton bermuatan semen.

‘’Untuk yang 4 meter jalan itu milik Pemda,’’ ujar Tonny. Tanah jalan tersebut telah bersertifikat dan kini diserahkan ke Pemda untuk aset daerah. Meski demikian peningkatan jalan makadam menjadi beton rabat sepenuhnya akan ditangani PT Semen Grobogan.  

Pabrik Semen itu, mulai dikerjakan penanganan fisiknya Januari 2018. Padahal izin lingkungan dari Bupati Grobogan terbit sejak 30 Juni 2016. Pabrik tersebut berdiri di atas tanah penduduk Desa Sugihmanik dan Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo seluas 53 hektare. Tanah tersebut sudah dibebaskan sejak tahun 2004.

Tonny mengatakan, secara teknis tanah seluas 53 hektare itu, disebutnya sebagai tapak pabrik. Pekerjaan tapak pabrik, jalan, gedung, kantor dan pengadaan mesin-mesin produksi sepenuhnya ditangani kontraktor Cina. Bahkan ratusan tenaga teknis dan nonteknisnya didatangkan dari Cina.

Perjanjian kontrak kerja, pabrik berskala nasional ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 2,5 tahun. Rencananya tahun 2020 pabrik itu sudah beroperasi dengan kapasitas produksi 5 juta ton/tahun.

Tonny mengatakan, nilai investasi untuk itu mencapai 300 juta US Dollar, sekitar 7 Triliun.

(syam/TN)