Hujan Pertama di Grobogan Disambut Petani Tadah Hujan dengan Tanam Jagung
GROBOGAN (TopNews.Com) – Hujan deras melanda
daerah Purwodadi, Grobogan, Jateng, Kamis (4/7/2019) pukul 15.30 WIB. Hujan itu
merupakan kali pertama setelah hampir dua bulan kekeringan. Akibatnya banyak
tanaman pangan khususnya padi mengalami rusak berat, bahkan puso.
Kekeringan
di Pulokulon, Kradenan dan Gabus menyebabkan 1.591 hektare tanaman padi puso. Sedangkan
katagori rusak berat terjadi di
Pululokulon 1.590 hektare, Kradenan 715
hektare dan Gabus 200 hektare.
‘’Untuk tiga
daerah itu hujan yang turun cukup lebat hari ini, tak ngefek. Karena panen di
beberapa daerah tersebut tinggal sedikit. Bahkan padi yang kedapatan rusak
sudah telanjur dibabat pemiliknya untuk pakan ternak,’’ kata Yatman, petani
Pulokulon, Kamis (4/7/2019) petang.
Meski
demikian dia mengakui, bahwa hujan lebat itu, cukup memberi arti bagi petani.
Paling tidak sawahnya terbasahkan dengan hujan tersebut. Sehingga esoknya bisa
langsung ditanami jagung.
Namun ia
mengakui, bahwa hujan pertama itu, disambut petani tadah hujan di Pulokulon,
Kradenan, Gabus, Ngaringan, Wirosari, Tawangharjo, Grobogan, Brati dan sekitarnya,
dengan persiapan tanam jagung.
Meski
demikian, hujan itu dinilainya tak mampu menambah debit air di embung-embung
yang ada. Yatman mengatakan, embung di Pulokulon masih mengering dan hanya
sebagain kecil yang masih ada airnya. Bahkan Sendang Coyo yang selama ini jadi andalan
petani untuk ngocor dan air bersih warga Pulokulon dan sekitarnya, debitnya mulai
menurun drastis.
Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan Edhie Sudaryanto tidak
memberikan respon ketika ditanyakan mengenai hujan pertama itu, pengaruhnya terhadap
tanaman palawija khususnya jagung. Begitu pula Bagian Pengendali Organisme Pengganggu
Tanaman (POPT) Dargo juga tak memberikan jawaban. (syam/TN)
Hujan Pertama di Grobogan Disambut Petani Tadah Hujan dengan Tanam Jagung
Reviewed by samsul huda
on
July 04, 2019
Rating:
Post a Comment