Waduk Kedungombo Tak Digelontorkan untuk Pertanian Tanaman Pangan
GROBOGAN (Top News) – Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan
Gundih, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kembali ditutup. Alias tidak
digelontorkan untuk kepentingan pertanian tanaman pangan maupun hortikultura. Waduk raksasa ini ditutup untuk kepentingan
perbaikan pemeliharaan saluran irigasi di sepanjang wilayah waduk tersebut.
Demikian
dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Een Endarto di
Purwodadi, Kamis (4/7/2019).
Penutupan itu berlangsung sampai September 2019. Bila perbaikan jaringan irigasi di bawah Waduk Kedungombo belum selesai, pihak Balai Pengolahan Sumber Daya Air (PSDA) bahkan akan memperpanjang hingga Oktober-Nopember 2019.
Penutupan itu berlangsung sampai September 2019. Bila perbaikan jaringan irigasi di bawah Waduk Kedungombo belum selesai, pihak Balai Pengolahan Sumber Daya Air (PSDA) bahkan akan memperpanjang hingga Oktober-Nopember 2019.
Diperoleh
keterangan perbaikan jaringan irigasi Kedungombo, diperkirakan rampung Nopember
2019. Masih banyak jaringan irigasi di
sepanjang Klambu Kanan dan Kiri (Daerah Irigasi Kedungombo-red) yang belum
selesai perbaikannya. Perbaikan tersebut didanai dari proyek multi years Kementerian PUPR Rp 1,6
triliun hingga akhir 2019.
Een mengatakan,
perbaikan jaringan irigasi Waduk Kedungombo cukup panjang. Dari hulu hingga
hilir mencapai panjang 40 km meter lebih. Sehingga perbaikannya
memerlukan cukup waktu.
Perbaikan itu kata Kadinas PUPR Grobogan ini, tidak mengganggu tanaman palawija. Sebab di beberapa titik sawah petani telah dibangun sumur gali dan embung. Air sumur tersebut dinilainya cukup untuk membasahi (ngocori ) tanaman palawija seperti jagung, kedelai dan lainnya.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah koordinasi dengan jajaran Pemkab Grobogan, Pati, dan Kudus terkait penutupan Waduk Kedungombo itu. Sebelumnya penutupan waduk tersebut telah dibahas bersama perkumpulkan petani pemakai air (P3A) di tiga daerah tadi.
Perbaikan itu kata Kadinas PUPR Grobogan ini, tidak mengganggu tanaman palawija. Sebab di beberapa titik sawah petani telah dibangun sumur gali dan embung. Air sumur tersebut dinilainya cukup untuk membasahi (ngocori ) tanaman palawija seperti jagung, kedelai dan lainnya.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah koordinasi dengan jajaran Pemkab Grobogan, Pati, dan Kudus terkait penutupan Waduk Kedungombo itu. Sebelumnya penutupan waduk tersebut telah dibahas bersama perkumpulkan petani pemakai air (P3A) di tiga daerah tadi.
Dampak
penutupan Waduk Kedungombo dirasakan petani di tiga daerah tersebut. Tidak
hanya petani, PDAM yang mengelola air bersih dari bahan baku Kedungombo juga
merasakan dampaknya. Sebab jatahnya berkurang 50 liter/detik dari hari-hari normal.
Secara
efektif pengeringan itu dilangsungkan selama dua bulan, yaitu Juli-September
2019. Namun sesuai kepepakatan dengan P3A di beberapa daerah tersebut bisa
diperpanjang selama perbaikan dasar irigasi belum selesai. Meski demikian pihak
balai terus memantau kondisi lapangan terkait sulitnya air yang digunakan untuk
ngocor tanaman palawija. (syam/TN)
Waduk Kedungombo Tak Digelontorkan untuk Pertanian Tanaman Pangan
Reviewed by samsul huda
on
July 04, 2019
Rating:
Post a Comment