Jaksa Kejari Solo Satriawan Ditahan KPK di Rutan Pomdam Jaya Guntur

GTOPNEWS.COM – Jaksa Kejari Solo Satriawan Sulaksono akhirnya ditahan KPK. Ia ditahan setelah diserahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk diperiksa sebagai tersangka suap lelang proyek drainase di Kota Yogyakarta tahun anggaran 2019.

Satriawan sempat dicari Tim Satgas KPK. Sebab saat OTT berlangsung di kawasan perbelanjaan Jebres Solo, jaksa muda itu, mendadak menghilang. Diduga dia melarikan diri ketika Tim Satgas KPK mendatangi ke tempatnya transaksi. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sempat meminta Satriawan menyerahkan diri sebelum jadi sasaran pencarian orang. Sehari kemudian dia diserahkan Kejagung ke KPK.

Tidak diketahui kemana perginya jaksa itu, pasca OTT KPK.

Satriawan ditahan KPK di rutan cabang KPK Pomdam Jaya Guntur. Ia keluar dari Gedung KPK pukul  22.55 WIB mengenakan rompi tahanan KPK dengan tangan diborgol.

Dia membawa map merah untuk menutupi borgolnya. Satriawan diam ketika awak media menanyakan tentang penahanannya dan bergegas masuk mobil tahanan yang menjemputnya di luar gedung KPK. 

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Satriawan ditahan selama 20 hari ke depan. Dalam kasus ini, KPK menetapkan  3 orang tersangka yaitu jaksa Eka Safitra (Kejari Yogya) dan Satriawan Sulaksono (Kejari Solo) sebagai penerima gratifikasi. Satu orang tersangka lainnya Gabriella Yuan Ana sebagai pemberi. 

Kasus gratifikasi ini terkait dengan lelang pekerjaan rehabilitasi saluran air hujan (drainase) di Jalan Supomo Yogyakarta dengan pagu anggaran Rp 10,89 miliar. Proyek ini dikawal tim TP4D dari Kejari Yogyakarta, yang salah satu anggotanya adalah Eka Safitra dari Kejari Yogyakarta. 

KPK menduga Eka Safitri dan jaksa Satriawan membantu Dirut PT Manira Arta Rama Mandiri, Gariella untuk mengikuti lelang proyek di Dinas PUPKP. Dari bantuan ini, jaksa Eka dan Satriawan mendapat fee Rp 100,87 juta pada 15 Juni 2019 dan Rp 110,870 juta pada 19 Agustus. (syam/TN)