KPK Tetapkan 5 Tersangka Suap Restitusi Pajak di PPMA III Jakarta
GTOPNEWS.COM
- KPK menetapkan lima orang tersangka terkait kasus dugaan suap restitusi
pajak PT Wahana Auto Eka Marga (WAE). PT itu merupakan perusahaan penanaman
modal asing yang menjalankan bisnis dealer untuk mobil merek Jaguar, Bentley,
Land Rover dan Mazda.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan dalam kasus ini Komisaris PT WAE
Darwin Maspolim ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.
Adapun sebagai
pihak penerima ada empat orang. Mereka adalah Yul Dirga selaku Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing (PPPMA) III, Kanwil Jakarta Khusus,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Hadi Sutrisno selaku Supervisor Tim Pemeriksa
Pajak PT. WAE di Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga.
Selanjutnya dua orang lainnya sebagai penerima adalah Jumari, Ketua Tim Pemeriksa Pajak PT. WAE dan M. Naim Fahmi, anggota Tim Pemeriksa Pajak PT. WAE.
"Tersangka DM (Darwin Maspolim) pemilik saham PT. WAE diduga memberi suap sebesar Rp 1,8 miliar untuk YD (Yul Dirga), HS (Hadi Sutrisno), JU (Jumari) dan MNF (M. Naim Fahmi) agar menyetujui pengajuan restitusi pajak PT WAE tahun pajak 2015 sebesar Rp 5,03 miliar dan tahun pajak 2016 sebesar Rp 2,7 miliar," kata Saut dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019) sore.
Selanjutnya dua orang lainnya sebagai penerima adalah Jumari, Ketua Tim Pemeriksa Pajak PT. WAE dan M. Naim Fahmi, anggota Tim Pemeriksa Pajak PT. WAE.
"Tersangka DM (Darwin Maspolim) pemilik saham PT. WAE diduga memberi suap sebesar Rp 1,8 miliar untuk YD (Yul Dirga), HS (Hadi Sutrisno), JU (Jumari) dan MNF (M. Naim Fahmi) agar menyetujui pengajuan restitusi pajak PT WAE tahun pajak 2015 sebesar Rp 5,03 miliar dan tahun pajak 2016 sebesar Rp 2,7 miliar," kata Saut dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019) sore.
Atas
perbuatannya Darwin sebagai pemberi disangkakan pasal 5 ayat (1) huruf a atau
Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Sementara itu empat orang lainnya selaku penerima disangkakan melanggar pasal, melanggar pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b subsider Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Sementara itu empat orang lainnya selaku penerima disangkakan melanggar pasal, melanggar pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b subsider Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Saut
mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan terjadinya suap dan kongkalikong Tim
Pemeriksa Pajak dengan wajib pajak. Semestinya pajak yang dibayarkan digunakan untuk
pembangunan yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
Namun dalam perkara ini, Saut mengatakan pembayarannya direkayasa sedemikian rupa. Alih-alih perusahaan sebagai wajib pajak membayar pajak ke negara, dalam kasus ini justru ditemukan negara yang harus membayar klaim kelebihan bayar pada perusahaan.
"Praktik seperti ini pasti mencederai hak masyarakat yang telah sadar membayar pajak untuk pembangunan," ujar Saut. (syam/TN)
Namun dalam perkara ini, Saut mengatakan pembayarannya direkayasa sedemikian rupa. Alih-alih perusahaan sebagai wajib pajak membayar pajak ke negara, dalam kasus ini justru ditemukan negara yang harus membayar klaim kelebihan bayar pada perusahaan.
"Praktik seperti ini pasti mencederai hak masyarakat yang telah sadar membayar pajak untuk pembangunan," ujar Saut. (syam/TN)
KPK Tetapkan 5 Tersangka Suap Restitusi Pajak di PPMA III Jakarta
Reviewed by samsul huda
on
August 15, 2019
Rating:
Post a Comment