Proyek Drainase Dihentikan Akibat Pemborong dan Pendamping TP4D Kena OTT KPK

GTOPNEWS.COM – Ditangkapnya Jaksa Eka Safitra dari Kejari Yogyakarta melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK menyebabkan   proyek pembangunan saluran air hujan (drainse) di kawasan Jalan Soepomo dan Babaran Yogyakarta dihentikan.

Padahal proyek tersebut baru mulai dikerjakan pada 6 Agustus 2019.  

Eka adalah anggota Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Yogyakarta yang mengawasi dan mendampingi proyek itu.

Bersamaan itu, jaksa Satriawan Sulaksono dari Kejari Solo ditetapkan KPK sebagai tersangka. Dia diduga ikut menerima fee versaa Jaksa Eka Safitra dari pengondisian lelang proyek tersebut yang dimenangkan PT Manira Arta Mandiri.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, bahwa pihaknya segera mengevaluasi proyek drainase itu pasca pemborongnya Gabriella Yuan Ana dari PT Manira Arta Mandiri  Karanganyar, Jateng dan Eka Safitra, anggota TP4D Kejari Yogyakarta ditangkap KPK.

Pengerjaan selanjutnya kata Haryadi, menunggu patwa hukum yang diputuskan nanti.

"Kami memerlukan patwa hukum dari KPK, dan akan secara proaktif," kata Haryadi Suyuti di Yogyakarta, kemarin.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan proyek itu, dilanjutkan atau sebaliknya dihentikan. Kalau dilanjutkan  perlu tender ulang atau ada solusi lain, menunggu fatwa KPK.

Saat ini pihaknya akan fokus menormalkan kawasan Jalan Babaran. Sebab proyek drainse itu sudah mulai kerjakan 6 Agustus 2019, dan terdapat lubang galian yang belum ditutup.

"Lubangnya ditutup dulu kemudian tali-tali pembatas antara galian dan jalan dilepas, sehingga bisa digunakan untuk arus lalin seperti sebelumnya," ujarnya.

Proyek drainse bernilai Rp 10,89 miliar di Jalan Babaran, Tahunan, Umbulharjo,  dan Jalan Supomo Kota Yogyakarta itu sudah dihentikan sejak Selasa (20/8/2019), saat berlangsungnya OTT terhadap pemborongnya. Bahkan alat berat di lokasi proyek juga sudah dipindahkan ke tempat lain. (syam/TN)