Air Kedungombo Digelontorkan untuk Pembasahan Sawah Mulai 15 Oktober 2019
GROBOGAN (GTop News) – Pintu Waduk
Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan Gundih, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, batal
dibuka untuk digelontorkan airnya mulai tanggal 1 Oktober 2019 ini. Pasalnya elevasi
bendungan terbesar di Asia itu, tinggal sekitar 79 meter.
‘’Elevasi itu mencapai titik ambang batas, maka penggelontorannya
harus diperhitungkan secara cermat,’’ kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Grobogan Wahyu di Purwodadi, Grobogan (Jateng),
Senin (30/9/2019).
Ia mengatakan, elevasi itu, masuk katagori rendah di
musim kemarau panjang ini. Maka pihak PSDA dan Balai Besdar Wilayah Sungai Pemali
Juwana tidak berani menggelontorkan air untuk pembasahan sawah melalui jaringan
irigasi Waduk Kedungombo mulai 1 Oktober 2019 ini.
‘’Sambil menunggu hujan turun, elevasi itu akan
dipertahankan sampai 15 Oktober untuk mengamankan stabilitas tanggul,’’ ujarnya.
Menurut Wahyu, sesuai kesepakatan antara PSDA, Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali Juawana dengan dinas teknis di Grobogan, Pati, Kudus dan
Demak dengan petani pemakai air (P3A) disepakati, bahwa penggelontoran air
waduk itu diundur tanggal 15 Oktober 2019.
‘’Jadi penggelontoran awal untuk pembasahan sawah beririgasi
teknis seluas 65.000 hektare di sepanjang jaringan irigasi Waduk Kedungombo
dimulai 15 Oktober ini,’’ jelasnya.
Ditegaskan lagi, penggelontoran air waduk itu, khusus untuk
kepentingan pertanian tanaman pangan (padi). Sebelumnya mulai 1 Juni
2019 bendungan raksasa ini ditutup untuk kepentingan perbaikan pemeliharaan
saluran irigasi di sepanjang wilayah waduk Kedungombo meliputi Grobogan, Pati,
Kudus dan Demak.
Praktis mulai tanggal itu petani tak dapat menggunakan
air Kedungombo untuk ngocor tanaman jagung. Akibatnya tanaman palawija di
Grobogan ini, banyak yang didapati mati akibat kekeringan. (syam/TN)
Air Kedungombo Digelontorkan untuk Pembasahan Sawah Mulai 15 Oktober 2019
Reviewed by samsul huda
on
September 30, 2019
Rating:
Post a Comment