KPK Segera Umumkan Tersangka Baru Kasus Proyek Air Minum Dirjen Cipta Karya

GTOPNEWS.COM – KPK menemukan tersangka baru dalam kasus suap proyek  Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di lingkungan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Rencananya  tersangka baru itu akan segera diumumkan pimpinan KPK melalui konferensi pers sore ini.

Saipa tersangka baru dari kasus ini. Pihak KPK belum mau menjelaskan, pasalnya belum waktunya untuk diekspos.
"Yang pasti sudah ada penyidikan baru dalam pengembangan kasus proyek sistem penyediaan air minum itu," kata Juru Bicara KPK KPK Febri Diansyah di kantornya Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).
Ia mengatakan, aliran uang dalam kasus ini masif ke banyak pihak. "Kami temukan aliran dana yang cukup masif terhadap sejumlah pejabat dan pihak lain,’’ ujarnya. 

Dalam kasus ini tercatat di KPK, ada  sekitar 62 orang telah mengembalikan uang dari proyek air minum itu. Namun dari hasil penyidikan diduga masih ada pejabat lain yang menerima dan belum melaporkannya ke KPK.

Kasus ini bermula dari OTT yang menjerat 8 orang tersangka. Mereka adalah
Budi Suharto (BSU) selaku Direktur Utama PT WKE, Lily Sundarsih (LSU) selaku Direktur PT WKE, Irene Irma (IIR) selaku Direktur PT TSP, dan Yuliana Enganita Dibyo (YUL) selaku Direktur PT TSP. Mereka diduga sebagai pihak pemberi suap.
Kemudian diduga sebagai penerima adalah Anggiat Partunggul Nahot Simaremare (ARE) selaku Kasatker SPAM Strategis/PPK SPAM Lampung, Meina Woro Kustinah (MWR) selaku PPK SPAM Katulampa,  Teuku Moch Nazar (TMN) selaku Kepala Satker SPAM Darurat, dan Donny Sofyan Arifin (DSA) selaku PPK SPAM Toba 1.
Para tersangka pemberi itu diduga menyuap para PPK yang menjadi tersangka agar PT Wijaya Kusuma Emindao (WKE) dan PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) memenangi lelang proyek SPAM 2017-2018. Hasilnya, kedua perusahaan itu menang lelang 12 proyek dengan nilai Rp 429 miliar.

KPK tengah mendalami kasus ini dari hasil pemeriksaan BPK. Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa auditor BPK Janu Hasnowo sebagai saksi untuk Anggiat serta memanggil Anggota IV BPK Rizal Djalil terkait kasus itu. (syam/TN)