DPRD Grobogan Sorot Pelayanan PDAM Makin Memburuk
GROBOGAN (TopNews.Com) – PDAM
Purwodadi, Grobogan (Jateng), kembali jadi bahan sorotan. Kali ini sorotan
tajam itu datang dari wakil rakyat di daerah tersebut. Sebab tingkat pelayanannya
dinilai semakin memburuk. Anggota Fraksi PKB Nur Ali Rosidi mengatakan, tahun anggaran
2018, perusahaan daerah ini mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Daerah
(Pemda) sebesar Rp 7,4 miliar untuk membangun 1 unit lagi Instalasi Pengolahan
Air (IPA).
Sebelumnya sudah terbangun IPA yang mampu
mengolah bahan baku dari air Waduk Kedungombo 150 liter/detik. Namun hal itu
dianggap belum cukup, maka PDAM tahun 2018 mengusulkan ke bupati untuk
mengalokasikan penyertaan modal Rp 7,4 miliar untuk membangun IPA baru.
‘’Tak ada artinya IPA dibangun kalau masyarakat,
khususnya pelanggan masih kesulitan mendapatkan air bersih,’’ kata anggota PKB
DPRD Grobogan Nur Ali Rosidi.
Ia mengatakan hal itu ketika menyampaikan
pandangan umum fraksinya menanggapi raperda penyertaan modal tahun anggaran
2020 untuk BUMD, penyelenggaraan perlindungan penyandang disabilitas, dan
perkreditan rakyat Bank Purwa Artha jadi perseroan terbatas.
Ali Rosidi mengatakan, PDAM Purwa Tirta Dharma tahun anggaran
2020 diusulkan bupati mendapatkan bantuan penyertaan modal dari APBD sebesar Rp
9 miliar. Uang itu akan digunakan untuk peningkatan
cakupan layanan air minum melalui program sambungan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, revitalisasi pompa, pengadaan water meter, perpipaan dan
aksesoris.
Padahal kata Ali, sambungan rumah tangga
bagi masyarakat berpenghasilan rendah sudah dibangun beberapa tahun lalu di daerah
pinggiran Kota Purwodadi. Bahkan sambungan rumah itu, kini banyak yang mangkrak
akibat air dari IPA Sambak Danyang tak dapat didistribusikan ke sambungan rumah
tersebut.
‘’Sejak dibangun tahun 2014-2016,
sambungan rumah tangga berpenghasilan rendah itu, tak pernah berfungsi dengan
baik,’’ ujarnya. Menurutnya, manajemen PDAM masih buruk.Terbukti IPA hasil penyertaan modal 2018
tak difungsikan optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Malahan kemarau ini masyarakat (pelanggan-red) di Kota Purwodadi resah akibat
air PDAM tak terdistribusikan dengan lancar.
‘’Airnya sering macet. Bila mengalir kerap
kali kotor. Kualitas airnya jelek, bercampur lumpur. Padahal IPA itu salah satu
fungsinya menyaring lumpur yang terbawa dari bahan baku,’’ kata Ali.
Hal senada diungkapkan anggota FPDIP Lusi
Indah Artani, anggota FPP Budi Kristiyono, anggota Fraksi Gerindra Farida.
Mereka mengatakan, tidak tepat bila PDAM mengajukan penyertaan modal tahun 2020
sebesar Rp 9 juta untuk membangun sambungan rumah tangga kurang mampu. Padahal
sambungan itu telah dibangun pemerintah dalam jumlah ribuan sejak 2014-2016.
Diperoleh keterangan, saat itu, PDAM
merekrut tenaga kerja dalam jumlah besar untuk pelayanan sambungan tersebut.
Perekrutannya tidak gratis alias bayar Rp 50 juta-Rp 100 juta. Kasusnya sempat
dilaporkan LSM Peduli Grobogan ke kejaksaan. Namun entah karena apa kasusnya tidak jalan.
Akibat perekrutan tenaga kerja dalam
jumlah besar itu, PDAM tahun 2017 dinyatakan BPK tidak sehat. Sebab antara
pendapatan dan operasional tidak imbang. Bahkan lebih besar operasionalnya. Sampai-sampai
pihak perusahaan tak mampu membayar gaji pegawainya. (syam/TN)
DPRD Grobogan Sorot Pelayanan PDAM Makin Memburuk
Reviewed by samsul huda
on
October 06, 2019
Rating:
Post a Comment