Geledah Rumah Bupati Lampung Utara, KPK Sita Uang Rp 54 Juta dan 2.600 Dolar AS

GTOPNEWS.COM -  Tim Penyidik KPK telah menggeledah rumah dinas (Rumdin) Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Kartanegara. Dari penggeledahan itu, KPK menyita uang Rp 54 juta dan 2.600 dolar AS. Penggeledahan itu berlangsung 3 hari berturut-turut dari tanggal 9-11 Oktober 2019.

Demikian dikatakan Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Minggu (13/10/2019). Ia mengatakan, penggeledahan itu dilakukan  setelah penyidik KPK meningkatkan proses perkara suap proyek-proyek pengadaan barang/jasa di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Pemkab Lampung Utara yang menjerat Bupati Agung ke penyidikan.

Selama tiga hari itu kata Febri, penyidik KPK melakukan penggeledahan di 13 lokasi. Yaitu 9 Oktober 2019 menggeledah rumah dinas dan kantor bupati Lampung Utara. Lalu 10 Oktober 2019 kantor Dinas Perdagangan, Dinas PUPR, rumah Kepala Dinas Perdagangan Wan Hendri, dan rumah Hendra Wijaya Saleh selaku pihak swasta.

Ada pula dua saksi yang turut digeledah rumahnya. Kemudian 11 Oktober 2019, penggeledahan berlangsung di rumah tersangka AIM di Jalan Sultan Haji No 4A, Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Kemudian menggeledah rumah tersangka RSY (orang kepercayaan bupati), rumah tersangka CHS (swasta), dan dua rumah tersangka SYH (kepala Dinas PUPR),.

Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen proyek dan anggaran di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan.

"Di rumah dinas bupati Tim Penyidik KPK menyita uang Rp 54 juta dan 2.600 dolar AS," ujar Febri.

Sejumlah uang itu segera didalami apakah ada indikasi keterkaitan uang yang ditemukan di rumah dinas bupati dengan fee proyek di Lampung Utara, atau tidak.

Di rumah bupati Agung, Tim Penyidik KPK sempat membongkar sebuah brankas. Pembongkaran brankas ini memakan waktu empat jam. Begitu berhasil dibongkar, brankas itu tidak ada isinya. (syam/TN)