Hujan Mulai Turun di Grobogan, Elevasi Kedungombo Masih di Bawah Ambang Batas
GROBOGAN (TopNews.Com) - Hujan mulai
turun di Grobogan (Jateng). Meski tidak deras dan merata sampai 280 desa di
daerah itu.
Beberapa warga Grobogan mengatakan, hujan itu belum dapat dikatagorikan
sebagai hujan untuk pembasahan sawah. Karena tidak berlangsung lama. Itupun
tidak deras.
‘’Tapi lumayan untuk menekan rasa
gerah akibat panas yang mencapai 38 derajat,’’ kata Partono, petani Toroh,
Selasa (22/10/2019).
Ia mengatakan, hujan yang turun itu, belum dapat untuk pembasahan lahan
pertanian di daerah irigasi teknis maupun nonteknis (tadah hujan). Sebab belum
tergolong deras dan lama. Sehingga sangat mengkhawatirkan bila digunakan untuk
tanam jagung.
Dikatakan, saat ini lahan pertanian di Grobogan sekitar 90 persen bero
(tanpa tanaman) akibat kekeringan yang berkepanjangan. Kekeringan itu makin parah
ketika Waduk Kedungombo batal digelontorkan untuk persiapan tanam padi musim
tanam (MT) 1 Oktober-Maret (Okmar).
‘’Saya baca di media online, Kedungombo akan dibuka 1 Nopember 2019,’’
ujarnya. Menurutnya, akibat mundurnya penggelontoran Kedungombo itu,
menyebabkan tanam padi MT 1 juga mundur. Masa panenpun dipastikan mundur.
Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawan mengatakan, ada hujan
atau tidak, Kedungombo tetap dibuka 1 Nopember 2019. Meskipun elevasinya di bawah
ambang batas, yaitu tinggal 79 meter.
‘’Sampai saat ini kesepakatan untuk digelontorkan 1 Nopember 2019 tidak ada
tanda-tanda diubah. Jadi Kedungombo tetap digelontorkan untuk persiapan tanam
padi MT 1,’’ ujarnya. (syam/TN)
Hujan Mulai Turun di Grobogan, Elevasi Kedungombo Masih di Bawah Ambang Batas
Reviewed by samsul huda
on
October 22, 2019
Rating:
Post a Comment