Tanam Padi MT 1 Mundur Akibat Elevasi Kedungombo di Bawah Ambang Batas
GROBOGAN (TopNews.Com)
– Tanam padi musim tanam (MT) 1 Oktober – Maret (Okmar) 2019 di Grobogan,
Pati, Kudus dan Demak, dipastikan mundur dari yang dijadwalkan. Hal itu akibat menurunnya
elevasi air Waduk Kedungombo hingga di bawah ambang batas.
Elevasi Kedungombo dilaporkan Balai PSDA Lusi Juana tinggal 79 meter. Sekretaris
Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawan mengatakan, angka itu, merupakan titik
kritis bagi Kedungombo. Karena elevasi airnya berada di bawah ambang batas.
‘’Batas minimal elevasi Kedungombo itu, 80 meter. Kurang dari itu, Balai
PSDA Lusi Juana dan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana tak berani menggelontorkan
airnya untuk pertanian tanaman pangan,’’ kata Wahyu di Purwodadi, kemarin.
Ia mengatakan, memang Waduk Kedungombo awalnya disepakati dengan kelompok
petani pemakai air akan digelontorkan untuk persiapan tanam padi MT 1 Oktober-Maret
(Okmar) pada 15 Oktober 2019.
Namun karena elevasinya menurun drastis, akhirnya penggelontoran air Kedungombo
diundur 1 Nopember 2019.
‘’Akibat mundurnya penggelontoran air waduk itu, praktis tanam padi MT 1 di
daerah irigasi Kedungombo ikut mundur. Karena pembasahan sawah baru dapat
dimulai Nopember setelah air Kedungombo digelontorkan,’’ ujar Wahyu.
Sementara itu dampak
kemarau panjang di Grobogan menyebabkan 1.800 hektare lebih tanaman padi di
daerah ini, gagal panen atau puso.
Gagal panen tersebut menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Grobogan terjadi di lahan tadah hujan seperti Pulokulon, Kradenan, Gabus, Brati, Geyer, Tegowanu dan lainnya.(syam/TN) |
Tanam Padi MT 1 Mundur Akibat Elevasi Kedungombo di Bawah Ambang Batas
Reviewed by samsul huda
on
October 13, 2019
Rating:
Post a Comment