KPK Sebut 4 Kementerian Tertutup dalam Tata Kelola Keuangan

GTOPNEWS.COM - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPK di komplek parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019). Anggota Komisi III DPR dalam kesempatan itu, menanyakan kementerian yang tidak menjalankan rekomendasi KPK terkait pencegahan korupsi.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif  mengatakan, empat kementerian sangat tertutup dalam tata kelola keuangan. Yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

“Empat kementerian ini sumber uangnya banyak, tapi paling jelek dalam tata kelolanya, karena selalu tertutup,” kata Laode. Setiap kementerian itu katanya, memiliki peta sendiri-sendiri. Hal ini mengakibatkan banyak temuan ‘’kebun sawit ilegal di tengah taman nasional’’.

“Pertanian ada peta sendiri, ATR peta sendiri. Makanya kalau ada kebun sawit di taman nasional, banyak terjadi, pak. Sekarang berapa dia bayar pajaknya. Dan itu belum terkoneksi dengan Ditjen Pajak. Pencegahan sudah kita sampaikan, tetapi tak direspon,” ujarnya.

Laode bilang sampai saat ini pemerintah tidak menjalankan rekomendasi terkait dokumen Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai pengusaha. Padahal, KPK sudah merekomendasikan agar Kementerian ATR untuk membuka dokumen tersebut kepada publik.

Rekomendasi terkait HGU kepada kementerian ATR supaya dibuka. Namun sampai hari ini HGU-nya tidak dibuka untuk umum. Padahal lanjut Laode, rekomendasi KPK telah diperkuat dengan putusan Mahkamah Agung (MA). Putusan itu diketok 6 Maret 2017 dengan nomor register 121 K/TUN/2017.

Menurut Laode, sikap Kementerian ATR/BPN tidak sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai peta satu data atau one map policy. Presiden telah meresmikan bahwa peta satu data itu, one map policy  bisa dibuka, tapi sampai hari ini tidak.

‘’Saya beritahu di sini, yang baru siap itu Kalimantan Tengah. Makanya kita pilih abis ini tolong Papua saja yang masih sedikit (HGU-nya) supaya bisa diselamatkan," jelas Laode. (syam/TN)