Elevasi Turun, Waduk Kedungombo Kembali Ditutup
GROBOGAN (Top News) – Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan
Gundih, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kembali ditutup. Karena elevasinya mendekati
angka 68,45 meter.
Sekretaris
Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawan mengatakan, sesuai kesepakatan dinas
teknis dan perkumpulan petani pemakai air (P3A) Grobogan, Demak, Pati dan
Kudus, air Kedungombo ditutup kembali pada elevasi 68,00 meter.
‘’Hari ini
air Kedungombo itu, mulai distop, tidak digelontorkan untuk pertanian tanaman
pangan dan hortikultura. Tetapi di beberapa bendung penampung (Bendung Lanang, Bendung
Sidorejo, Bendung Sedadi, Bendung Klambu, Bendung Wilalung) masih menggelontorkan
airnya untuk tanam padi musim tanam (MT) 1 2019. Meskipun debitnya lebih kecil
dibanding beberapa hari sebelumnya,’’ kata Wahyu di Purwodadi, Rabu
(18/12/2019).
Elevasi
Kedungombo belakangan ini terus menurun akibat tak ada pasokan melalui Sungai
Serang di bagian hulu, yaitu di daerah Sragen, Boyolali dan Geyer Grobogan. Hal
itu terjadi akibat beberapa daerah itu, jarang sekali turun hujan. Meskipun dinyatakan
BMKG sejumlah daerah tersebut telah memasuki musim penghujan.
Elevasi yang
terus menurun itu, kata Wahyu, secara teknis akan menyebabkan keamanan tanggul Waduk
Kedungombo terganggu. Maka Balai
Pengelola Sumber Daya Air (SDA) Serang Lusi Juana bersama dinas teknis dan P3A dari
empat daerah tersebut, sepakat menutup pintu utama Waduk Kedungombo pada angka
elevasi 68,00 meter.
Terkait
dengan itu, petani di daerah irigasi (DI) jaringan Kedungombo (Grobogan, Demak,
Pati dan Kudus) diminta menghemat air yang ada untuk tanam padi MT 1 2019.
‘’Mari kita terus
berdoa agar hujan terus turun di Grobogan dan daerah-daerah hilir DI jaringan
Kedungombo, sehingga tanaman pangan itu terselamatkan dari ancaman kekeringan,’’
ujar Wahyu. (syam/TN)
Elevasi Turun, Waduk Kedungombo Kembali Ditutup
Reviewed by samsul huda
on
December 18, 2019
Rating:
Post a Comment