Pupuk Subsidi Menghilang, Ketua HKTI Moeldoko: Pemda Harus Cepat Atasi
GTOPNEWS.COM - Pupuk mendadak hilang di tingkat kelompok
tani. Padahal kebutuhan kelompok tani itu, telah dialokasikan Dinas Pertanian melalui
rencana detail kebutuhan kelompok (RDKK). Pihak produsen mengamini RDKK itu.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
(HKTI) Moeldoko mengatakan salah satu pekerjaaan rumah (PR) Kementerian
Pertanian adalah penataan industri dan distribusi pupuk buat masyarakat petani.
Sebab subsidi pupuk dari pemerintah
masih kerap ditemui kurang tepat sasaran.
"Kita harus melakukan penataan pupuk. Industri pupuk juga jadi persoalan. Jadi petani harus menjadi bagian utama untuk menerima subsidi itu," kata Moeldoko di Jakarta belum lama ini.
"Kita harus melakukan penataan pupuk. Industri pupuk juga jadi persoalan. Jadi petani harus menjadi bagian utama untuk menerima subsidi itu," kata Moeldoko di Jakarta belum lama ini.
Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan
selama ini persoalan yang dihadapi petani adalah pupuknya sudah disubsidi, tapi
barangnya di kelompok tani tidak ada. Kalaupun ada, itupun barangnya berada di
tangan pedagang pengecer dengan harga
yang sangat mahal. Yaitu di atas harga eceran tertinggi (HET).
Diperoleh keterangan, di Grobogan (Jateng) HET pupuk urea ditetapkan Rp
95.000/sak dan pupuk ponska Rp 135.000/sak. Saat ini dua jenis pupuk itu,
menghilang di kelompok tani. Padahal petani tengah ramai-ramainya membutuhkan
pupuk tersebut untuk memupuk tanaman padinya musim tanam (MT) 1 - 2019.
Meski kosong di tingkat kelompok tani,
dua jenis pupuk itu, tersedia di pedagang pengecer. Hanya saja harganya
melambung tinggi dari ketentuan HET. Untuk ure dijual Rp 125.000/sak dan ponska
Rp 175.000/sak.
Sekretaris Kelompok Tani Margomulyo Jambangan,
Geyer, Jamian, mengaku heran pupuk berlabel subsidi bisa jatuh di tangan
pedagang pengecer. Padahal pupuk itu sepenuhnya milik petani yang didrop pemerintah
melalui kelompok tani.
Ia mengatakan, alokasi pupuk itu, telah
dituangkan ke dalam rencana detail kebutuhan kelompok (RDKK). Maka dipastikan barangnya
tersedia. Karena RDKK tersebut diserahkan pemerintah sebelum musim tanam
dimulai.
Tetapi kenyataan tidak demikian. Pupuk
yang kita butuhkan sesuai RDKK kosong. Hal seperti ini selalu terjadi setiap
musim tanam tiba. Diduga terjadi penyimpangan dalam penanganannya.
Itu sebabnya menurut Moeldoko, pemerintah
pusat dan daerah harus ada untuk mengatasi persoalan pupuk ini. Supaya petani
mendapatkan pupuk bersubsidi dengan akses yang mudah.
Harapan pemerintah katanya, setiap pasca panen, petani dapat menikmati hasil jerih payahnya dengan jumlah yang banyak dan harga yang memuaskan. (syam/TN)
Harapan pemerintah katanya, setiap pasca panen, petani dapat menikmati hasil jerih payahnya dengan jumlah yang banyak dan harga yang memuaskan. (syam/TN)
Pupuk Subsidi Menghilang, Ketua HKTI Moeldoko: Pemda Harus Cepat Atasi
Reviewed by samsul huda
on
December 19, 2019
Rating:
Post a Comment