Ketua KP3 Grobogan Marsono Bantah Pupuk Urea Langka di Tingkat Petani - GROBOGAN TOP NEWS

Ketua KP3 Grobogan Marsono Bantah Pupuk Urea Langka di Tingkat Petani


https://newrevive.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=6707&campaignid=1323&zoneid=1630&loc=https%3A%2F%2Ffinance.detik.com%2Findustri%2Fd-4738485%2Fpupuk-untuk-petani-di-jateng-dijamin-aman&referer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&cb=70034b3537
GROBOGAN (GTopNews.Com) – Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Grobogan Muhammad Sumarsono membantah, bahwa pupuk bersubsidi di tingkat petani langka.
‘’Berdasar monitoring di distributor Sri Murni, KUD Karya Jaya dan kios/KPL di Kecamatan Toroh, pupuk bersubsidi dalam posisi aman karena tersedia tambahan alokasi 400 ton urea,’’ kata Marsono, yang juga Sekda Grobogan di kantornya Jalan Gatot Subroto Purwodadi, Grobogan (Jateng), Kamis (2/1/2020).
Ia mengatakan, adanya kekurangan urea diduga disebabkan perubahan komoditas tanam dari kedelai ke jagung. Sehingga kebutuhan pupuk mengalami kekurangan. Tetapi setelah adanya realokasi, pupuk bersubsidi di Toroh maupun daerah lainnya, cukup aman.
Rencananya untuk pupuk subsidi SP36, Ponska, BPK dan ZA, kalau 10 hari ini ada permintaan tinggi langsung direkomendasukan  dengan cara menarik sebagian alokasi  Januari ke Desember. Meskipun pencatatan SPJ dan pembayarannya tetap di tahun 2020.
Sebelumnya Manager Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan mengatakan, untuk wilayah Jawa Tengah pihaknya menyalurkan 4 jenis pupuk bersubsidi. Yaitu ZA, SP-36, NPK, Phonska dan Petroganik. Sedangkan untuk pupuk Urea disuplai dari PUSRI.
Total alokasi 4 Oktober 2019 sebanyak 615.355 ton. Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi itu, sebanyak 621.474 ton. Sedangkan stoknya di gudang masih 98.989 ton.
"Sudah 101 persen pupuk bersubsidi PT Petrokimia Gresik tersalurkan di Jateng untuk memenuhi kebutuhan tanam padi musim tanam (MT) Okmar (Oktober - Maret 2019-2020). Jadi mustahil kalau dikatakan pupuk langka," kata Muhammad Ihwan. 
Pupuk langka dinilainya hanya mitos. Karena yang terjadi bukan kelangkaan, tetapi kekurangan pupuk bersubsidi. Hal ini karena alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah belum memenuhi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.
Disebutkan, sesuai RDKK 2019 di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 13,18 juta ton. Namun alokasi pupuk bersubsidi nasional tahun 2019 berdasarkan Permentan No. 47 tahun 2018 sebanyak 8,87 juta ton.
"Artinya ada kekurangan sekitar 4 sampai 5 juta ton. Kekurangan inilah yang sering dipersepsikan pupuk ini langka," jelas dia. (syam/TN)




Ketua KP3 Grobogan Marsono Bantah Pupuk Urea Langka di Tingkat Petani Ketua KP3 Grobogan Marsono Bantah Pupuk Urea Langka di Tingkat Petani Reviewed by samsul huda on January 02, 2020 Rating: 5

No comments

Post AD