Menteri PUPR Basuki Minta Penanganan Konstruksi Darurat Bendung Glapan Selesai 3 hari

GROBOGAN (GtopNews.Com) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Bendung Glapan di Desa Glapan, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020).

Bendung itu ditinjau karena Rabu (8/1/2020) jebol keterjang banjir Sungai Tuntang. Akibatnya ribuan rumah, fasilitas umum dan tanaman padi umur muda di Kecamatan Gubug dan sekitarnya tergenang.

Menteri Basuki meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana   meminta pekerjaan konstruksi darurat bendung itu, diselesaikan secepatnya. Yaitu dalam waktu dua hingga tiga hari harus sudah jadi.

"Saya minta penyelesaian konstruksi darurat dipercepat. Kalau bekerja seperti ini seminggu tak akan selesai. Dua hingga tiga hari harus selesai," kata Menteri Basuki di lokasi jebolnya Bendung Glapan, Gubug, Sabtu (11/1/2020).

Kunjungan Menteri PUPR itu diterima Sekda Grobogan Muhmmad Sumarsono, mewakili Bupati Sri Sumarni yang tengah mengikuti Rakernas PDIP di Jakarta.  

Menteri PUPR Basuki menilai perlu langkah cepat perbaikan bendung itu. Tidak bisa dilakukan dengan cara – cara (tradisional-red) seperti dilihatnya saat ini.

Ia mengingatkan BBWS Pemali Juana bertindak cepat dengan teknis baku yang dimiliki. Maka perbaikan darurat harus segera dikerjakan dengan tepat dan cepat, sebab Februari diprediksi BMKG merupakan puncak musim hujan.

"Sekali lagi saya perintahkan kepada BBWS dalam dua hingga tiga hari penanganan konstruksi darurat Bendung Glapan harus sudah selesai," pinta Menteri Basuki.

Ia mengatakan, waktu dua hingga tiga hari itu, bukan pembangunan konstruksi permanen, tapi hanya untuk konstruksi darurat agar air dan tanah tidak membanjiri rumah warga di sekitar bendungan.

"Kalau untuk pembangunan bendung permanen maka harus didisain dan lelang dahulu. Keduanya sedang kita kerjakan dan kita harus cepat menyelesaikan," ujarnya.

Penanganan darurat tanggul bendung itu dikerjakan oleh 50 orang. Pihaknya minta BBWS menambah menjadi 100 orang. Kontruksi penanganan daruratnya dinilai sangat sederhana yaitu menggunakan pancang trucuk bambu dan kemudian diisi pasir dan tanah. Panjang tanggul yang jebol mencapai 30 meter. (syam/TN)