Pabrik Semen Grobogan di Sugihmanik Dijadwalkan Juli 2020 Beroperasi

GROBOGAN (GTop News)  - Progres pembangunan pabrik Semen Grobogan (SG) di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng,  dilaporkan sudah mencapai 70 persen.  

Hal itu dikatakan General Manajer PT Semen Grobogan Tonny Santoso di Purwodadi, Grobogan, Kamis (30/1/2020).

Ia mengatakan,  pabrik semen berskala nasional ini, dijadwalkan beroperasi Juli 2020. Atau 6 bulan lagi dari sekarang. Waktu enam bulan itu akan digunakan untuk pemasangan mesin-mesin produksi, mesin pengolahan bahan baku, instalasi pengolahan limbah (Ipal), jalan pengambilan bahan baku ke lokasi pabrik, pemasangan gardu listrik 50 KVA dan jalan distribusi semen dari Sugihmanik – Daplang, sekitar 5 km.

‘’Pekerjaan gardu induk listrik itu, sepenuhnya ditangani PT Kurnia Alam Putra selaku kontraktor PLN. Saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen,’’ kata Tonny.

Adapun jalan distribusi Sugihmanik-Daplang baru dalam taraf pemadatan. Tetapi Tonny optimis April 2020 jalan itu sudah selesai 100 persen, dan langsung diujicoba bersamaan dengan mesin produksi.

Jalan itu dibangun sendiri dengan dana PT Semen Grobogan sebesar Rp 50 miliar. Artinya tidak masuk kontrak China Triumph International Ingeneering Co Ltd (STIEC), yang mengerjakan pabrik Semen Grobogan berikut pengadaan mesinnya.

Keseluruhan pembangunan pabrik itu menelan dana 350 juta US Dolar, atau sekitar Rp 3,5 triliun.

Pembangunan pabrik itu dimulai tahun 1992 diawali dengan penelitian lapangan di kawasan Desa Tanggungharjo, Kaliwenang dan sekitarnya. Kemudian dilanjutkan dengan proses gantu rugi lahan dan pengurusan perizinan. Proses  ini butuh waktu lama.  PT Semen Grobogan berhasil mendapatkan izin tahun 2000, namun realisasi pembangunan pabrik tak kunjung dilaksanakan akibat krisis moneter.

Pabrik Semen Grobogan memiliki beberapa blok penambangan bahan baku berupa batu gamping. Di antaranya blok Maskumambang seluas 41.36 hektare, Watudukun 199.30 hektare, dan Condrogeni 650 hektare.

Khusus lokasi untuk pabrik memerlukan lahan seluas 54 hektar di Desa Sugihmanik dan Kaliwenang, Kecamatan Tangungharjo. (syam/TN)