Temui Komisi III DPR RI, Pimpinan KPK Bahas Program Kerja ke Depan

GTOPNEWS.COM -  Pimpinan KPK menemui  pimpinan Komisi III DPR RI di komplek parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020) siang. Menurut pengakuan Ketua KPK Firli Bahuri, pertemuan itu membahas evaluasi kinerja KPK dan program kerja KPK ke depan. "Yang kita bahas adalah pertama evaluasi kinerja KPK 2016-2019. Kedua, kita ke depan tentu tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa mengetahui apa yang sudah dilakukan yang lalu, dan apa yang kita capai hari ini adalah kinerja masa lalu,’’ kata Firli usai pertemuan tertutup dengan pimpinan Komisi III DPR RI,  Senin (20/1/2020).

Ke depan pihaknya akan membahs lagi dengan Komisi III terkait program kerja KPK 2020. Tentunya menurut Firli, hal itu perlu pembenahan.

Dalam catatan KPK, kunjungan ke pimpinan Komisi III merupakan kunjungan pimpinan KPK ke-10 sejak dilantik. Firli dan empat pimpinan KPK lainnya akan melanjutkan kunjungannya ke pimpinan DPR dan 5 kementerian terkait. Firli mengatakan, ada tiga program yang akan dikerjakan KPK terkait pembangunan SDM hingga reformasi birokrasi. Bahkan masih banyak hal yang harus dikerjakan KPK sesuai dengan undang-undang. Menurutnya, banyak hal yang harus dikerjakan KPK, antara lain adalah dijadikannya pegawai komisi itu menjadi ASN. Tentu hal ini harus bicara dengan kawan-kawan DPR mitra kerja khususnya Komisi III. Karena komisi ini yang sangat paham, piawai terkait penyusunan beberapa peraturan, apakah terkait peraturan pemerintahan, rancangan UU, dan peraturan-peraturan lainnya. "Setidaknya ada delapan peraturan yang harus dibahas pasca diundangkannya UU 19 tahun 2019. Tapi yang pasti sampai hari ini seluruh aktivitas kegiatan KPK tidak ada yang terhambat, tidak ada yamg terganggu. Semuanya bisa berjalan," ujarnya.

Pihaknya memaparkan capaian kinerja KPK selama 21 hari kerja efektif sejak dilantik. Ia menjelaskan kedatangannya ke Komisi III ini merupakan inisiatif KPK, bukan undangan dari pimpinan Komisi III.
"Tadi saya sampaikan, selama 21 hari, ada 22 orang yang sudah menjadi tersangka, dan ada 12 orang yang sudah ditahan, dan 10 orang masih belum dilakukan penahanan," kata Firli. (syam/TN)