Wakil Ketua KPK Nawawi P: Cepat Atau Lambat Harun Masiku Pasti Tertangkap

GTOPNEWS.COM - Pelarian Harun Masiku disebut KPK soal waktu. Cepat atau lambat, pasti tertangkap. Hal itu dikatakan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020). 

Menanggapi kepulangan Harun Masiku dari Singapura sejak 7 Januari 2020, atau sehari sebelum OTT, ia mengatakan,  bahwa pihaknya optimis polisi dan Tim Penyidik KPK bergerak cepat mencari tempat pelarian yang bersangkutan.  

"Saya pikir ini hanya soal waktu. Insyaallah pasti ketangkap," kata Nawawi.

 Ia mengatakan, selama ini banyak tersangka korupsi sembunyi dan melarikan diri di luar negeri maupun dalam negeri selalu berhasil ditangkap. Malahan tak sedikit yang menyerahkan diri.

"Beberapa tahun lalu banyak sosok tersangka tipikor berduit main petak umpet tapi akhirnya ketangkap juga. Bahkan datang sendiri menyerahkan diri," katanya. Ditegaskan lagi, bahwa pihaknya optimis cepat atau lambat, Harun pasti tertangkap. Apalagi KPK sudah minta polisi memasukkan yang bersangkutan ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Saya percaya urusan Harun cuma soal waktu," jelasnjya. Sebelumnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mengakui jika Harun Masiku sudah di Indonesia sejak tanggal 7 Januari 2020 atau sehari sebelum OTT KPK. Padahal Senin 13 Januari 2020, Ditjen Imigrasi menyebut Harun masih di luar negeri.

"Sudah masuk rupanya setelah kita dalami sistem itu sudah masuk," ucap Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie kepada detikcom, Rabu (22/1). Ronny menyebut ada persoalan para perangkat yang ada di Bandara Soekarno-Hatta sehingga sebelumnya tidak diketahui kedatangan Harun itu. 

"Memang ada delay time karena di Terminal 2F itu perangkat IT kita baru terpasang di sana. Setelah kita dalami akhirnya kita tahu Harun sudah masuk ke Jakarta tanggal 7 Januari 2020,"  jelas Ronny.

Dirjen Imigrasi ini Ronny mengatakan sampai kini Harun Masiku masih berada di Indonesia. Ronny menyerahkan semua urusan pencarian Harun ke KPK. Harun saat ini berstatus buron KPK terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dari PDIP Dapil Sumatera Selatan 1. Harun disangkakan memberikan suap kepada eks Komisioner KPK Wahyu Setiawan. (syam/TN)