Polisi Sebar Selebaran DPO Eks Sekretaris MA Nurhadi ke Mahkamah Agung

GTOPNEWS.COM -  Polisi menyebar surat Daftar Pencarian Orang (DPO) eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurachman ke Mahkamah Agung. Dia ditetapkan KPK menjadi buron setelah beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik KPK  untuk diperiksa sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi Rp 46 miliar pengaturan perkara di MA.

"Ya kita sebar ke-mana-mana untuk DPO itu. Nanti kalau ada masyarakat lihat, personel MA lihat, bisa langsung mengamankan atau dilaporkan ke polisi terdekat," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Senin (24/2/2020).

Argo memastikan, tidak ada perlakuan yang berbeda dalam memburu Nurhadi. Upaya pencarian juga tetap dilakukan terhadap Harun Masiku, yang sudah sebulan lebih dalam pencarian.

"Semuanya sudah kita buatkan DPO, sudah kita berikan ke wilayah. Kita sebarkan ke Polda dan Polres-Polres, siapa tahu ada Polres yang melihat dia ada di mana, segera melakukan pengamanan," katanya.

Pihaknya serius mengejar buronan itu. Lebih-lebih kepolisian sudah terbiasa membantu KPK dalam KPK dalam penanganan tindak pidana korupsi.

"Yang pasti kalau buronan itu cepat ditangkap maka segera kita serehkan ke KPK,’’ ujarnya.

Sebelumnya, KPK menetapkan Nurhadi, Rezky Herbiono (menantu Nurhadi) dan Dirut MIT Hiendra Soenjoto sebagai tersangka suap dan gratifikasi Rp 46 miliar terkait pengaturan perkara di MA.

Ada tiga sumber suap dan gratifikasi Nurhadi.  Pertama perkara perdata PT MIT vs PT Kawasan Berikat Nusantara. Kedua sengketa saham di PT MIT dan ketiga gratifikasi terkait dengan sejumlah perkara di pengadilan.

Rezky diduga menerima sembilan lembar cek dari Direkut PT MIT Hiendra Soenjoto untuk mengurus perkara di MA. Cek itu diterima saat mengurus perkara PT MIT vs PT KBN. (syam/TN)