Amplop Kosong di Meja Kepala Daerah, Ketua KPK Firli: Pintu Masuk Praktek Korupsi
GTOPNEWS.COM - Ketua KPK Firli
Bahuri menyoroti amplop kosong di ruang kerja kepala daerah. Sebab hal itu merupakan
pintu masuk praktik korupsi.
"Jangan ada amplop kosong di kantor. Kalau ada tamu datang, malah
ingin mengisi dan memberikannya," kata Firli di sela kunjungan kerja di
Surabaya seperti dikutip Antara, Rabu
(4/3/2020).
Siapapun tamu lanjut Firli, yang menemui kepala daerah harus
menghilangkan harapan untuk mendapatkan uang setelah meninggalkan ruangan.
Firli juga mengimbau kepala daerah cermat apabila menerima pengajuan proposal
pembangunan dari siapapun.
Ia menatakan, rencana pembangunan harus dibahas secara terbuka di
tingkat musyawarah perencanaan pembangunan.
"Kalau kepala daerah terima proposal, dan bisa memenuhi, biasanya langsung
menghubungi sekdanya, lalu kepala dinas dan rekanan. Nah di situlah cikal bakal
terjadi korupsi," ujar Firli.
Mengutip Presiden Ir. Soekarno, ia mengatakan, bahwa praktik korupsi
adalah budaya yang diwariskan oleh kolonial.
"Saat ini penjajah sudah pergi, tapi budaya menerima upeti masih
tinggal di Indonesia. Seharusnya budaya tersebut tidak perlu diwariskan dan
jangan mewarisi budaya menerima hadiah," ucapnya
Keberhasilan pemberantasan korupsi menurutnya, bukan dari berapa
koruptor yang ditangkap. Namun keberhasilan pemberantasan korupsi ditandai tiga
hal. Pertama, munculnya budaya antikorupsi. Kedua, muncul kesadaran antikorupsi
di seluruh birokrasi. Terakhir, terbentuknya sistem yang menutup celah korupsi.
"Bapak ibu kepala daerah telah dipilih dan diberikan mandat rakyat
untuk memimpin. Mari mulai sekarang bangun budaya antikorupsi dan jangan
titipkan budaya korupsi pada generasi muda," kata Firli. (syam/TN)
Amplop Kosong di Meja Kepala Daerah, Ketua KPK Firli: Pintu Masuk Praktek Korupsi
Reviewed by samsul huda
on
March 04, 2020
Rating:
Post a Comment