Mantan Bupati Bogor Nurhayanti Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Gratifikasi

GTOPNEWS.COM - Mantan Bupati Bogor Nurhayanti, dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi terkait pemotongan uang dan gratifikasi yang melibatkan mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan, Nurhayati dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dari tersangka RY (Rachmat Yasin, mantan Bupati Bogor).

‘’Nurhayati, mantan Bupati Bogor itu diduga mengetahui kasus yang menjerat Rachmat Yasin," kata Ali Fikri di Gedung KIPKJ, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2020).

Saat itu Nurhayanti merupakan Wakil Bupati Bogor peride 2013-2018 mendampingi Rahmat Yasin. Ia kemudian diangkat menjadi Bupati Bogor menggantikan Rahmat yang terjaring OTT 2014.

‘’Itu sebabnya Nurhayati dipanggil penyidik untuk didengar keterangannya terkait kasus itu,’’ ujar Ali.

Dalam kasus ini, Rahmat diduga meminta, menerima atau memotong pembayaran dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah sekitar Rp 8,93 miliar. Uang tersebut diduga digunakan untuk biaya operasional Bupati dan kebutuhan kampanye pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif yang diselenggarakan pada tahun 2013 dan 2014.

Ia diduga juga menerima gratifikasi berupa tanah seluas 20 hektar di Jonggol, Kabupaten Bogor dan mobil Toyota Vellfire senilai Rp 825 juta. Gratifikasi tanah diduga diberikan oleh seorang pemilik tanah untuk memuluskan perizinan lokasi pendirian pondok pesantren.

Sementara gratifikasi mobil diduga berasal dari pengusaha yang memegang sejumlah proyek di Kabupaten Bogor.

Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat tahun 2014 yang melibatkan Rachmat.  

Dalam kasus itu, Rachmat divonis bersalah dan dihukum penjara 5 tahun 6 bulan. Ia telah selesai menjalani masa hukumannya di Lapas Sukamiskin dan bebas pada Mei 2019. Namun setelah bebas ia kembali ditetapkan KPK sebagai tersangka. (syam/TN)