76 Tim Medis-Nonmedis RSUD Purwodadi Jalani Rapid Tes terkait Pasien Positif Covid-19

GROBOGAN (GTopNews.Com)  - Sedikitnya 76  orang tim medis dan nonmedis RSUD dr R Soedjati Purwodadi, Kabupaten Grobogan (Jateng), Sabtu (11/4/2020) kemarin dikumpulkan guna diambil sampel darahnya melalui rapid test.  Sampel darahnya diambil karena sebelumnya mereka melayani dan merawat S (47) asal Bangsri Geyer yang dinyatakan positif kena virus corona (Covid-19).

Diperoleh keterangan dari RSUD Purwodadi menyebutkan, bahwa pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan puluhan karyawan yang kontak langsung dengan pasien tersebut.  

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr R Soedjati Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, tim medis dan nonmedis itu terdiri atas petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, dan tenaga kebersihan.

“Dari hasil pendataan kami temukan 76 pegawai yang kontak langsung dengan pasien itu, sebelum pasien tersebut ditempatkan di ruang isolasi," kata Titik di RSUD dr R Soedjati Purwodadi, Grobogan, kemarin.

Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, tercatat sebagai TKW dari Hongkong.  Sekitar 17 Desember 2019 dia pulang dari Hongkong.  Kemudian 9 Maret pergi ke Jogja di rumah temennya, lalu 14 Maret jagong di Gabugan Tanon Sragen, dan  22 Maret rawat inap di klinik dr Triyono Sukodono Sragen.

Dua hari kemudian tepatnya 24 Maret dirujuk ke RSUD Purwodadi. Dan kemudian 3 April 2020 pukul 20.30 WIB pulang dari rumah sakit. Dan 7 April kontrol di RSUD karena masih merasakan panas, pusing dan dada sesak.

‘’Di saat itulah pasien itu baru menceriterakan, bahwa dirinya adalah TKW yang baru 3 bulan pulang darti Hongkong,’’ ujar Titik.

Dari cerita itulah, akhirnya pasien tersebut diambil sampel darahnya melalui rapid tes dan akhirnya dinyatakan positif.  Sebelumnya perempuan ini hanya mengaku mengalami panas saja.

Pasien  itu dirawat di ruang perawatan  Aster sejak Selasa (24/3/2020) dengan ditangani dokter spesialis penyakit dalam. Setelah pasien ini mengeluhkan nyeri di ulu hati, dan batuk-batuknya tak kunjung berhenti, maka pasien tersebut dilakukan pemeriksaan mendalam oleh dokter spesialis paru. Tititk menyebut pasien itu juga menderita gejala pneumonia. (syam/TN)