KPK Awasi Daerah Gunakan Anggaran Tak Wajar Tangani Covid-19
GTOPNEWS.COM – KPK berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 dan berbagai pihak dalam pengawasan anggaran terkait penanganan
pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Bahkan KPK telah melakukan pengawasan terhadap beberapa daerah yang
menggunakan anggaran Covid-19 itu, dengan tidak wajar.
Ketua KPK Firli Bahuri
mengaku sempat menanyakan ke daerah itu, tentang pengadaan alat pelindung diri
(APD). Apakah sudah koordinasi dengan gugus tugas, jawabannya sudah.
‘’Awal-awal soal
pengadaan APD, ketua BNPB langsung telepon saya karena tidak ada yang berani
mengambil sikap lantaran harganya melambung. Barang tidak ada, banyak yang diekspor
keluar," kata Firli dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan KPK yang
disiarkan di Youtube, Rabu
(29/4/2020).
Firli mengakui, bahwa Kepala BNPB Doni Monardo sebagai Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 telah berkoordinasi dengan KPK terkait pengadaan
APD yang langka. Kementerian Kesehatan juga melakukan hal yang sama.
"Kemenkes bertanya ke kami untuk mengatasi kelangkaan APD. Mereka kami
berikan jawaban dalam waktu yang sama, Minggu. Padahal Sabtu dan Minggu libur
tapi kita harus ambil keputusan, sehingga dapatlah sekitar 100 ribu APD.
Anggaran belum ada karena belum ada yang berani eksekusi," ujar Firli.
Pihaknya mengaku sudah koordinasi dengan BNPB, Kemenses, Kemensos, dan LKPP
karena dalam Inpres dan Kepres No 9 tahun 2020, lembaga itu ditunjuk sebagai
menerima mandat untuk pendampingan pengadaan barang/jasa. Sedangkan BPKP diberi
mandat melakukan pengawasan.
KPK telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah. KPK memberikan
perhatian khusus kepada daerah yang mengajukan anggaran tinggi, padahal
daerahnya tidak terlalu besar terpapar Covid-19. Daerah itu sekaligus akan
melaksanakan pilkada.
KPK melaporkan sudah melakukan pemetakan. Dari 542 kabupaten/kota, 93
kabupaten/kota sudah dipetakan berapa yang pilkada, berapa yang Covid-19. Yang jadi perhatiannya adalah Covid-19 tidak
ada tapi anggaran naik bersama pilkadanya.
‘’Itu pasti akan kita lakukan perhatian. Dari 270 daerah yang pilkada, sebanyak
269 di antaranya terkena Covid-19. Ada yang tidak Covid-19 tapi menganggarkan.
Tapi ini sesuai SE Mendagri bahwa harus ada alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19,"
jelasnya.
KPK belum menemukan adanya anggaran berlebih yang dialokasikan daerah minus
paparan corona. KPK hanya menemukan daerah tersebut yang akan melangsungkan
pilkada.
"Tapi tetap kita lakukan pengawasan dan lebih khusus yang kita lakukan
pengawasan adalah daerah yang minus Covid-19. Tidak terpapar Covid-19 tapi APBD
tinggi dan sekaligus melaksanakan pilkada," kata Firli. (syam/TN)
KPK Awasi Daerah Gunakan Anggaran Tak Wajar Tangani Covid-19
Reviewed by samsul huda
on
April 29, 2020
Rating:
Post a Comment