Cegah Korupsi Bansos, Jokowi Minta KPK, BPKP, dan Kejaksaan Dilibatkan dalam Pengawasan
GTOPNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta data dalam penyaluran
bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19) harus
transparan.
Terkait hal itu Jokowi mendesak KPK, Kejaksaan, BPKP dan lainnya dilibatkan
mengawasi penyaluran bansos.
"Keterbukaan itu sangat diperlukan,’’
kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference di
Jakarta, Selasa (19/5/2020). Presiden
mengingatkan Kementerian Sosial, Pemda dan jajarannya mencegah penyimpangan
dalam penyaluran bansos itu. Maka Jokowi menginstruksikan penyaluran bansos
tersebut didampingi KPK, BPKP, dan Kejaksaan
Menurut dia, lembaga-lembaga penegak
hukum itu, perlu dilibatkan untuk mencegah praktik-praktik korupsi.
Ditegaskan lagi aturan terkait
penyaluran bansos supaya dibuat sesederhana mungkin. Sehingga bansos dapat
segera sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
"Sekali lagi ini butuh
kecepatan. Saya minta aturan itu dibuat sesimpel mungkin , sesederhana
mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas. Sehingga pelaksanaan di lapangan bisa
fleksibel," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi berharap bantuan
sosial bagi warga yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) dapat
tersalurkan seluruhnya pada pekan ini atau sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Menurut dia, Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa yang baru tersalurkan hingga kini
kurang lebih 15 persen. Sementara itu, bansos tunai kurang lebih 25 persen.
Seperti diketahui, pemerintah pusat
melalui Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan sosial berupa paket
sembako senilai Rp 600 ribu kepada warga tak mampu di Jabodetabek. Sementara,
keluarga di luar Jabodetabek akan mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar
Rp 600.000. (syam/TN)
Cegah Korupsi Bansos, Jokowi Minta KPK, BPKP, dan Kejaksaan Dilibatkan dalam Pengawasan
Reviewed by samsul huda
on
May 19, 2020
Rating:
Post a Comment