Kronologi OTT Bupati Kutai Timur dan Istrinya Ketua DPRD

GTOPNEWS.COM - Bupati Kutai Timur Ismunandar (ISM) dan istrinya, Ketua DPRD Encek UR Firgasih daerah itu, ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan suap proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkab Kutai Timur tahun anggaran 2019-2020.  

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan dari 15 orang yang diamankan saat OTT, tujuh di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

Kronologi OTT berawal dari informasi masyarakat perihal akan adanya dugaan tindak pidana korupsi. Kemudian Kamis (2/7), 2 Tim KPK bergerak secara terpisah di Jakarta dan Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim).

Nawawi mengatakan sekitar pukul 12.00 WIB, EU (Istri Bupati Kutim yang jabat Ketua DPRD), Musyaffa (MUS, Kepala Bapenda), dan Dedy Febriansara (DF, Staf Bapenda) datang ke Jakarta mengikuti kegiatan sosialisasi pencalonan ISM sebagai calon Bupati Kutai Timur periode 2021-2024 di sebuah hotel.

Selanjutnya, pukul 16.30 WIB, Ismunandar dan Arif Wibisono selaku ajudan Ismunandar menyusul ke Jakarta. Kemudian pukul 18.45 WIB, Tim KPK mendapat informasi ada pengumpulan uang dari rekanan yang mengerjakan proyek di Pemkab Kutai Timur.

Saat itulah Tim KPK mengamankan Ismunandar, Arif, dan Musyaffa di restoran fX Senayan, Jakarta.

Nawawi mengatakan, Tim KPK yang meluncur ke Sangatta mengamankan pihak lain.

OTT itu kata Nawawi mengamankan uang tunai senilai Rp 170 juta, beberapa buku tabungan dengan total saldo Rp 4,8 miliar, serta sertifikat deposito sebesar Rp 1,2 miliar.

Dari 15 orang yang diamankan di Jakarta, Sangatta dan Kutai Timur, setelah diperiksa KPK menetapkan tujuh orang tersangka.

Sebagai penerima adalah 1). Bupati Kutai Timur Ismunandar 2). Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria 3). Kepala Bapenda Musyaffa 4). Kepala BPKAD Suriansyah 5). Kepala Dinas PU Aswandini

Sebagai pemberi 1). Aditya Maharani selaku rekanan dan 2). Deky Aryanto selaku rekanan. (syam/TN)